Showing posts with label 2019 at 02:43AM. Show all posts
Showing posts with label 2019 at 02:43AM. Show all posts

Friday, January 11, 2019

Dhira Bongs 'Sampingkan' Bekraf untuk Tampil di SXSW 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Kali ini giliran solois Dhira Bongs yang berkesempatan tampil di festival musik South By South West (SXSW) 2019, Austin, Texas, Amerika Serikat. Ia dipastikan akan tampil antara tanggal 8 sampai 17 Maret mendatang setelah diumumkan lewat situs resmi SXSW.

"Dia telah berjuang sendiri di semua tahapan produksi dan semangat kemandirian membuatnya menjadi arranger, komponis, pengarah musik dan produser musik untuk album-albumnya," tulis situs SXSW.

Proses yang dilalui musisi kelahiran 1993 ini untuk tampil di SXSW 2019 tidak pendek. Ia telah mendaftar sejak pertengahan tahun 2018 secara daring dengan mengunggah lagu dan video musik.

Baru pada bulan Desember ia mendapat respons dari SXSW. Alih-alih terseleksi, saat itu Dhira masih menjadi salah satu kandidat musisi yang dipantau. Pun ia mengabaikan respons tersebut.


"Akhirnya, sekitar tiga hari menjelang tahun baru, dapat kabar lagi kalau Dhira Bongs lolos proses seleksi dan akan tampil di SXSW 2019,'' kata Dhira kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.

Sampai saat ini, Dhira telah merilis dua album bertajuk My Precious (2014) dan Head Over Heels (2016). Lewat dua album itu ia mengusung genre RnB, meski ada beberapa lagu yang terasa pop. Tahun lalu ia merilis single bertajuk Jangan Tumbuh.

Dhira bergerak mencari sponsor setelah lolos seleksi SXSW 2019. Setidaknya ia butuh dana transportasi dan akomodasi untuk tiga orang yang terdiri dari dirinya sendiri, pemain tambahan dan manajer.

"Gue mengajukan sponsor ke salah satu perusahaan. Bisa ngajuin ke sana karena teman gue salah satu inisiator perusahaan itu," kata Dhira.

[Gambas:Youtube]

Musisi asal Kota Kembang ini belum bisa menyebutkan perusahaan yang ia maksud, karena belum pasti. Ia berjanji akan menjelaskan bentuk dukungan dari perusahaan tersebut bila sudah pasti.

Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), sebenarnya tidak tutup mata untuk membantu musisi Indonesia agar bisa tampil di luar negeri. Telebih Bekraf menjalin kerja sama resmi dengan SXSW.

Dhira sendiri bisa saja meminta bantuan dari Bekraf, namun ia belum lakukan. Pasalnya ia pernah mengalami kejadian kurang mengenakkan dengan lembaga yang dipimpin Triawan Munaf itu.

"Gue sempat ajukan bantuan ke Bekraf untuk tur Jepang akhir tahun 2017, tapi enggak ada respons. Jadi gue secara personal udah mikir untuk ajukan ke pihak lain dulu," kata Dhira.


Saat ini Dhira sudah mengatur rencana agar biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak. Ia membutuhkan tiga pemain tambahan saat tampil langsung.

Untuk tampil di SXSW, ia membawa satu pemain tambahan dari Indonesia dan dua pemain tambahan lain dari Amerika.

Dhira bisa mengetahui dua pemain tambahan itu dari temannya yang berkuliah di Austin. Ia yakin biaya akomodasi dan transportasi lebih murah dengan menggunakan pemain tambahan dari Amerika Serikat.

"Gue butuh pemain tambahan itu buat ningkatin performa gua juga karena mau tampil maksimal. Kan mau bawa nama negara," kata Dhira

Dihubungi terpisah, Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik mengetahui kabar Dhira yang terseleksi SXSW 2019. Ia dan tim Bekraf yang mengurus SXSW belum menghubungi Dhira terkait bantuan karena masih menanti surat resmi dari SXSW.

Ricky Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).Ricky Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)

Ia menjelaskan setiap tahun sejak tahun 2017 SXSW mengirimkan surat resmi berisikan daftar musisi dan film yang tampil di salah satu festival musik tertua dunia itu. Ia memperkirakan surat tersebut akan dikirim dalam kurun waktu bulan Januari.

"Kemungkinan bidang musik bukan hanya Dhira yang terpilih. Nanti kalau sudah semua, baru dihubungi bareng-bareng enaknya bagaimana. Sebenarnya dari awal tidak ada keharusan untuk didukung Bekraf atau enggak," kata Ricky.

Ricky sendiri tidak mempermasalahkan bila Dhira atau musisi lain yang terpilih nanti menerima bantuan dari pihak swasta untuk berangkat ke SXSW. Musisi tersebut masih bisa menerima bantuan dari Bekraf asalkan pada bagian yang berbeda.

Ia mencontohkan dengan musisi yang menerima bantuan dari Bekraf untuk transportasi dan menerima bantuan dari pihak swasta untuk akomodasi. Menurut Ricky, bantuan dari dua pihak lebih baik ketimbang hanya dari satu pihak.


"Yang tidak bisa itu kalau membantu di bagian yang sama, misal Bekraf dan swasta sama-sama bantu di transportasi. Kami bisa dikira korupsi kalau begitu," kata Ricky.

Dhira sendiri sebenarnya belum menutup pintu hati untuk meminta bantuan dari Bekraf. Ia hanya ingin berusaha meminta bantuan dari pihak terdekatnya lebih dulu.

"Untuk saat ini bener-bener belum ada rencana minta bantuan ke Bekraf. Gue benar-benar masih mau maksimalin ke pihak lain. Kalau benar-benar enggak cukup, mungkin gua akan minta bantuan ke Bekraf," kata Dhira. (adp/end)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2AGXsA6
January 12, 2019 at 02:43AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2AGXsA6
via IFTTT
Share:

Tuesday, January 1, 2019

Catatan Sri Mulyani 2018: Defisit APBN Terendah Sejak 2012

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menutup Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 dengan defisit sebesar 1,72 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Angka itu disebutkan jauh di bawah target defisit dalam APBN 2018 yang dipatok sebesar 2,19 persen dari PDB.

"Ini adalah defisit terkecil sejak 2012," ujar Sri Mulyani dalam catatan Refleksi Akhir Tahun pada akun resmi Facebook-nya, dikutip Selasa (1/1).


Menurutnya defisit itu tak lepas dari membaiknya capaian penerimaan negara di mana sepanjang tahun lalu terisi 100,1 persen, dari target penerimaan negara dibidik mencapai Rp1.894,7 triliun.

Mengecilnya defisit itu pun diiringi membaiknya keseimbangan primer yang mencatatkan surplus Rp 4,1 triliun. Surplus tersebut merupakan yang pertama sejak 2011.

Keseimbangan primer adalah hasil penerimaan negara dikurangi belanja, namun di luar pembayaran bunga utang. Surplus dapat diartikan negara tidak perlu menambah utang untuk membiayai belanjanya karena bisa ditutup dari penerimaan.

Selain itu, sambung Sri Mulyani, tahun ini untuk pertama kali dalam 15 tahun, pemerintah tidak mengajukan perubahan Undang-Undang APBN. Hal ini, lanjut Sri Mulyani, mendorong semua kementerian/lembaga fokus menjalankan rencana anggaran secara penuh.

Padahal, menurut Sri Mulyani, tahun 2018 bukanlah tahun yang mudah.

Pasalnya ada sejumlah gejolak pada ekonomi global, harga komoditas, arus modal dan nilai tukar; suku bunga global dan dalam negeri mengalami kenaikan; perdagangan global masih lesu dan tidak menentu, dan ancaman kejahatan perpajakan, penyelundupan narkoba, dan perdagangan ilegal.

Tak hanya itu, bencana alam juga menimpa sejumlah daerah di Indonesia, dan Kemenkeu juga mengalami musibah tewasnya 21 jajaran Kemenkeu dalam kecelakaan pesawat Lion Air dengan register PK-LQP rute Jakarta-Tanjung Pandan pada 29 Oktober 2018.

"Saya berterimakasih atas kerja sama dan capaian oleh semua lembaga dan kementerian. Kami juga terus memperbaiki kualitas pengelolaan dan pemanfaatan aset negara, diantaranya melalui revaluasi aset," ujar Sri Mulyani.

Ke depan, kata dia, pemerintah akan terus menjaga APBN dan Keuangan Negara secara profesional, hati-hati dan bertanggung jawab.

Apalagi, sambungnya, APBN dan kebijakan fiskal telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dengan membantu keluarga miskin untuk makan dan bersekolah; mendukung operasi sekolah dan madrasah; dan, meningkatkan pendidikan vokasi dan beasiswa bagi dosen, santri, murid/mahasiswa miskin, dan siswa yang berprestasi.

Selain itu, pemerintah juga telah menambah anggaran kesehatan untuk memerangi gizi buruk dan membayar BPJS kesehatan agar mampu menjalankan jaminan kesehatan secara baik dan berkelanjutan.

APBN juga untuk membangun infrastruktur hingga ke perbatasan; membantu usaha kecil menengah/koperasi dan pelaku ultra mikro; sert, membantu daerah bencana.

"Kami terus melakukan pembiayaan yang inovatif baik melalui kerja sama pemerintah dan Badan Usaha/ Swasta maupun dengan "Blended Finance" agar Partisipasi swasta dan masyarakat terus meningkat sehingga mereka ikut memiliki proses dan proyek pembangunan," ujarnya.

Sebagai otoritas fiskal, lanjut Sri Mulyani, pemerintah akan terus bekerja sama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan termasuk mencegah terjadinya krisis keuangan.

"Ini pilar penting dalam menjaga kepercayaan," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

(sfr/kid)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2GMSLdi
January 02, 2019 at 02:43AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2GMSLdi
via IFTTT
Share: