Showing posts with label 2019 at 12:23AM. Show all posts
Showing posts with label 2019 at 12:23AM. Show all posts

Wednesday, January 16, 2019

KPK: Mas Novel Akan Bekerja Sama dengan Tim Gabungan

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyatakan telah berkomunikasi dengan penyidik seniornya, Novel Baswedan, terkait tim gabungan penyelesaian kasus penyiraman air keras. Menurut Agus, Novel bakal membantu tim tersebut.

"Kita panggil Mas Novel. Mas Novel akan bekerja sama," ujar Agus di gedung KPK, Jakarta, Rabu (16/1).

Agus menyebut telah bertemu dengan tim gabungan tersebut bersama Wakil Ketua KPK Laode M Syarief. Dalam pertemuan itu pihaknya membahas sejumlah hal terkait penyelesaian kasus.

"Ya mudah-mudahan bisa diungkap dengan baik," katanya.

Sebelumnya, Polri membentuk tim gabungan yang diketuai oleh Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai penanggung jawab langsung.

Tim gabungan yang terdiri dari unsur polisi, KPK, serta unsur masyarakat itu sudah mulai bekerja sejak Senin (14/1). Terdapat 65 nama yang masuk dalam tim gabungan kasus air keras Novel.

Dilibatkan pula dalam tim itu anggota Densus 88 Antiteror Polri, tim dari KPK dan unsur masyarakat.

Pembentukan tim ini sebelumnya sempat dikritik oleh sekelompok masyarakat sipil pembela HAM. Tim gabungan itu dinilai hanya untuk kepentingan debat pilpres yang digelar pada Kamis (17/1) besok.

Di sisi lain, pembentukan tim gabungan mestinya juga diinisiasi Presiden Joko Widodo. Dengan begitu tim bertanggung jawab langsung melaporkan langsung ke Jokowi apa saja yang telah ditemukan dan juga hambatan yang ditemui.

(pris/pris)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2QTWS7c
January 17, 2019 at 12:23AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2QTWS7c
via IFTTT
Share:

Sunday, January 13, 2019

Maskapai Tuding Rupiah Penyebab Kenaikan Harga Tiket Pesawat

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Akshara Danadiputra mengisyaratkan pelemahan rupiah terhadap dolar AS menjadi biang keladi maskapai penerbangan menaikkan harga tiket pesawat.

Menurut dia, pelemahan rupiah tidak sebanding harga tiket pesawat domestik. "Dari 2016 sampai 2018 kurs kita sudah melemah sekitar 170 persen. Sedangkan maskapai penerbangan dari April 2016 tidak ada kenaikan," tutur Akshara dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (13/1).

Padahal, beberapa harga komponen pokok dari penerbangan meroket. Misalnya, harga bahan bakar (avtur) yang sudah naik 165 persen sejak 2016 lalu. Belum lagi, pajak pertambahan nilai (PPN) yang ditanggung penerbangan domestik.


Faktor-faktor itulah yang menyebabkan harga tiket pesawat domestik menjadi mahal ketimbang penerbangan internasional.

"Di dalam negeri, kita kena PPN, di luar tidak. Selain itu, suplai di domestik hanya delapan maskapai penerbangan terjadwal, kalau luar negeri kan banyak. Ini yang membuat perbedaan harga," ujarnya.

Akshara menyebut faktor-faktor itu menggerus pendapatan bersih maskapai. Saat ini, mereka hanya bisa mengantongi pendapatan bersih 1-2 persen. Padahal, seharusnya, maskapai internasional bisa mengantongi hingga 3 persen.


Sebelumnya, publik digegerkan dengan kenaikan harga tiket penerbangan domestik. Harga tiket meroket hingga mencapai 100 persen.

Namun, setelah desakan masyarakat, 34 maskapai penerbangan yang tergabung dalam INACA memutuskan untuk menurunkan harga.

"Yang pasti (penurunan harga tiket domestik) di atas 20 sampai 60 persen. Kalau kita bisa sampaikan, kita bisa kembali ke harga normal di tahun 2018," ucapnya.

(dhf/bir)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Ro1EiH
January 14, 2019 at 12:23AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Ro1EiH
via IFTTT
Share:

Monday, January 7, 2019

Jokowi Minta Edukasi Bencana Masuk Sistem Pendidikan

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajarannya memberikan edukasi kebencanaan secara konsisten dan dilakukan sejak dini. Jokowi menyatakan edukasi kebencanaan didorong masuk dalam materi yang diajarkan pada sistem pendidikan.

"Saya sudah minta agar edukasi kebencanaan ini betul-betul dikerjakan secara baik dan konsisten dilakukan sejak dini, masuk dalam muatan yang diajarkan dalam sistem pendidikan kita. Sehingga betul-betul kita siap dalam menghadapi," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, dengan topik 'Program dan Kegiatan Tahun 2019', di Istana Negara, Senin (7/1).

Jokowi menyatakan pemerintah bersama DPR telah sepakat mengalokasikan lebih banyak lagi anggaran untuk melakukan edukasi dan mitigasi bencana alam pada APBN 2019.

"Saya juga ingin mengingatkan untuk kita terus memperkuat daya tahan kita, kesigapan kita dalam menghadapi bencana," ujarnya.

Menurut mantan Wali Kota Solo itu, sebagai negara yang terletak di atas cincin api dan memiliki kondisi geografis rawan bencana, pemerintah maupun masyarakat harus siap dan sigap menghadapi bencana alam.

"Kita harus siap, harus respons, harus sigap, harus tangguh dalam setiap menghadapi bencana alam," kata Jokowi.

Sepanjang 2018 setidaknya terjadi beberapa bencana alam di sejumlah daerah. Bencana alam ini meliputi gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB); gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, serta tsunami di Selat Sunda, yang menyapu Banten serta Lampung dan sekitarnya.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan memastikan pemerintah menyediakan anggaran mitigasi dan penanggulangan bencana alam sebesar Rp15 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Nilai tersebut meningkat dari realisasi sementara dana bencana 2018 yang sebesar Rp7 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pemerintah sengaja meningkatkan alokasi anggaran bencana karena tahun ini masih membutuhkan biaya untuk pemulihan dan rekonstruksi atas peristiwa yang terjadi sepanjang 2018 lalu.

"Pagunya meningkat untuk antisipasi bencana dan rekonstruksi. Pemerintah komitmen tidak ada kesulitan untuk masalah anggaran bencana ini," ujar Askolani di Kementerian Keuangan, Kamis (3/1).

(fra/ain)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2AB9OJZ
January 08, 2019 at 12:23AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2AB9OJZ
via IFTTT
Share: