Showing posts with label 2018 at 08:23PM. Show all posts
Showing posts with label 2018 at 08:23PM. Show all posts

Monday, December 24, 2018

FOTO: Damai Natal 2018 di Indonesia

CNN Indonesia & ANTARA, CNN Indonesia | Selasa, 25/12/2018 13:23 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Misa Natal digelar di sejumlah wilayah di Indonesia. Misa berlangsung khidmat dan damai. Doa untuk korban tsunami Lampung dan Banten turut dilantunkan jemaat.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Seou8C
December 25, 2018 at 08:23PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Seou8C
via IFTTT
Share:

Tuesday, November 20, 2018

Polri Tangkap Penyebar Hoaks 110 Juta Warga China Bikin e-KTP

Jakarta, CNN Indonesia -- Jajaran Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Dittipidsiber Bareskrim) menangkap pengunggah berita bohong alias hoaks tentang operasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) menangkap 110 juta warga negara China yang membuat Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP), berinisial SY (35).

Penangkapan dilakukan di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Selasa (20/11) pukul 21.20 WIB.

"Benar, saat ini tersangka sudah diamankan dan sedang diperiksa di Dittipidsiber Bareskrim," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo lewat pesan singkat, Rabu (21/11).

Dia menerangkan hoaks itu disebarkan lewat sebuah akun di media sosial Youtube dengan judul '110 JUTA e-KTP di BIKIN Warga Cina siap kalah kan Prabowo DI TANGKAP TNI kemana POLRI YA'.

Dia melanjutkan konten tersebut hoaks karena merupakan kompilasi beberapa video, antara lain dari operasi penangkapan yang dilakukan jajaran Polres Tidore, Maluku Utara terhadap pelaku pembuat KTP palsu pada November 2017 lalu.

"Tersangka tidak melakukan klarifikasi atau mengecek kebenaran berita yang awalnya ditemukan di halaman akun media sosial Facebook-nya, malah mengunggah ulang konten tersebut di akun YouTube-nya," kata dia.

Menurut dia, hoaks yang diunggah SY ini sudah ditonton sebanyak 93.000 kali dan dapat menyebabkan kesalahpahaman di masyarakat.

Penyidik pun menyita sejumlah peralatan yang digunakan tersangka untuk mengunggah berita bohong, termasuk akun-akun media sosial milik tersangka sebagai alat bukti.

Jenderal bintang satu itu berkata SY dijerat dengan Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, karena telah menyiarkan kabar yang tidak pasti atau berkelebihan atau tidak lengkap.

Tersangka, dia menambahkan, patut diduga telah menyebarkan kabar yang dapat menerbitkan keonaran di kalangan masyarakat, dengan ancaman pidana penjara maksimal dua tahun. (mts/wis)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2OUzPbq
November 21, 2018 at 08:23PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2OUzPbq
via IFTTT
Share:

Sunday, November 18, 2018

Dilelang, Piala Golden Globe Marilyn Monroe Laku Rp3,6 M

[unable to retrieve full-text content]

Sejumlah barang pribadi milik Marilyn Monroe dilelang, salah satunya Piala Penghargaan Golden Globe yang terjual US$250 ribu atau sekitar Rp3,6 miliar.
https://ift.tt/2zgZVR8
November 18, 2018 at 08:23PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2zgZVR8
via IFTTT
Share:

Wednesday, November 14, 2018

Permintaan Maaf BTS Diterima Organisasi Anti-Nazi

Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Simon Wiesenthal Center mengumumkan bahwa mereka telah menerima permintaan maaf boyband BTS atas kontroversi terkait busana yang dikenakan. Hal itu disampaikannya dalam sebuah unggahan di akun media sosial resminya.

"Simon Wiesenthal Center menyambut permintaan maaf grup K-Pop BTS untuk insiden member grup yang mengenakan topi dengan simbol NAZI, kemudian member lain dengan kaus bergambar bom atom Perang Dunia ke II dan bendera NAZI yang berkibar di konser-- yang menyinggung korban Holocaust dan korban bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang," demikian pernyataan organisasi anti-semitisme itu dalam situsnya.

Dalam dua minggu belakangan, BTS memang menjadi bahan perbicangan hangat warganet. Kali ini bukan soal karya gemilang atau rekor baru yang mereka pecahkan, melainkan kontroversi atas atribut yang dikenakan para anggotanya di beberapa kesempatan.

Hal ini diawali dengan salah satu anggotanya, Ji Min, yang dianggap mengolok-olok korban bom Nagasaki lewat karikatur yang tertera di kausnya. Polemik terus berlanjut dengan sebuah protes Simon Wiesenthal Center atas topi yang dikenakan RM pada sebuah sesi foto serta bendera yang dikibarkan di sebuah penampilan pelantun 'FAKE LOVE' ini.

Kedua atribut tersebut dianggap menyematkan semangat NAZI sekaligus menyinggung perasaan para korban kekejaman NAZI pada Perang Dunia II.

Menanggapi hal itu, pihak agensi BTS Big Hit Entertainment menyampaikan permintaan maaf dan mengatakan bahwa mereka menyadari akan insiden yang tengah menimpa artisnya.

"Big Hit Entertainment sangat sadar akan tanggung jawab kita, karena tidak ada alasan bahwa kita gagal menyaring masalah dan menyesalinya. Kami akan terus mendidik diri kami sendiri, menjadi lebih peka terhadap hal-hal semacam itu, dan melindungi artis kami dari insiden seperti itu dan implikasi yang mungkin mereka bawa. Kami dengan tulus meminta maaf kepada siapa pun yang tersinggung," tulisnya.

Dia melanjutkan, "Perlu dicatat bahwa sang seniman telah berbagi pesan baru-baru ini di PBB, yang menunjukkan keyakinan konsisten mereka bahwa mencintai diri sendiri dan cinta untuk orang lain adalah yang paling penting di dunia saat ini, dan itu adalah pesan global untuk sang seniman. Baik Big Hit maupun para seniman berharap untuk terus menyebarkan pesan itu dan berbagi cinta untuk semua umat manusia."

Dalam pernyataan tersebut, agensi yang terbentuk pada 2005 silam itu juga menjelaskan soal topi yang dipakai RM. Pihaknya menyebutkan bahwa topi tersebut merupakan pemberian dari pihak yang penyelenggara. Baik RM maupun pihak penyelenggarapun tak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun, terlebih korban holokaus NAZI.

Perihal bendera mirip NAZI, pihak agensi membenarkan memang bendera tersebut dikibarkan pada penampilan BTS di konser ulang tahun 2017 dari boyband legendaris, Seo Taiji. Namun, pengibaran tersebut dimaksudkan justru untuk mengkritisi sistem pendidikan yang totaliter dan terpaku pada standar semata.

"Gambar pada bendera tersebut murni sebuah karya seni dan tak ada hubungannya soal Nazisme. Pesan dari penampilan tersebut justru ditujukan untuk mengkritisi sistem pendidikan yang distandarisasi. Jika dikaitkan dengan Nazisme, maka hal ini tidak benar sama sekali sebab maksud penampilan kala itu untuk mengkritisi realita totalitarian semacam itu," jelasnya.

Dalam pernyataannya lebih lanjut, agensi bentukan Bang Si Hyuk ini juga menyatakan akan menyeleksi dengan lebih saksama atribut dan pakaian yang akan dikenakan para anggota BTS.

"Prinsip kami adalah memberikan kenyamanan dan luapan rasa melalui musik dan artis kami. Di ke depannya, kami akan lebih hati-hati mempertimbangkan detil promosi sehingga tak menimbulkan kerugian untuk orang lain," tulis Big Hit.

"Sekali lagi kami meminta maaf kepada pihak-pihak yang tersinggung dan dirugikan atas isu ini," tambahnya. (agn/rea)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2OKIUDB
November 15, 2018 at 08:23PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2OKIUDB
via IFTTT
Share: