Showing posts with label 2018 at 04:16AM. Show all posts
Showing posts with label 2018 at 04:16AM. Show all posts

Tuesday, December 18, 2018

Kuasa Hukum Pastikan Bahar Bin Smith Ditahan di Polda Jabar

Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi melakukan penahanan terhadap penceramah Habib Bahar Bin Smith, dalam kasus dugaan penganiayaan.

Penahanan Bahar Bin Smith dikonfirmasi usai penceramah asal Manado itu diperiksa di direktorat reserse kriminal umum Markas Polda Jawa Barat, Selasa (18/12) siang. Bahar Bin Smith dilakukan di rumah tahanan/direktorat reserse kriminal umum Markas Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Bandung.

"Surat penahanan sudah keluar, tapi belum diperlihatkan," ujar kuasa hukum Bahar Bin Smith, Sugito Atmo Prawiro kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/12), seraya menunjukkan surat penahanan Bahar Smith dari Polda Jabar.

Kasus yang menjerat Bahar Bin Smith diduga terjadi di Pesantren Tajul Alawiyyin di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (1/12).

Kasus ini dilaporkan ke Polres Kabupaten Bogor dan tercatat dalam nomor laporan polisi LP/B/1125/XI/I/2018/JBR/Res. Bgr tertanggal 5 Desember 2018.

Dua orang yang berinisial MHU (17) dan ABJ (18) dikabarkan menjadi korban dalam dugaan tindak pidana penganiayaan ini.  

Bahar Bin Smith. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Bahar diduga melanggar Pasal 170 KUHP dan atau 351 KUHP dan atau Pasal 80 Undang-Undang Tahun 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Bahar sendiri datang memenuhi panggilan pemeriksaan di direktorat reserse kriminal umum Markas Polda Jawa Barat sekitar pukul 12.25 WIB. Mengenakan kemeja berwarna putih dan kopiah putih, penceramah asal Manado itu dikawal ketat pihak kepolisian. Beberapa advokat, termasuk Munarman, terlihat mendampingi Bahar.

Hingga saat ini Kepolisian masih belum memberikan keterangan resmi terkait penahanan Bahar Smith. (ain/ain)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2Gsisjr
December 19, 2018 at 04:16AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Gsisjr
via IFTTT
Share:

Thursday, December 6, 2018

Hal Sepele yang Mengganjal Bus Listrik MAB Besutan Moeldoko

Jakarta, CNN Indonesia -- Perjalanan bus listrik buatan Mobil Anak Bangsa (MAB) di Indonesia tak semulus yang dibayangkan.

Bus ramah lingkungan itu masih menghadapi masalah pada bagian steker bus MAB yang masih menggunakan standar steker China GB/T. Penggunaan steker di Indonesia mengikuti Jepang dan Eropa memakai DC (CCS) dan DC CHAdeMO sesuai standar Badan Standarisasi Nasional (BSN). BSN berpedoman pada International Electrotechnical Commission atau disingkat IEC.

Peneliti Madya Standarisasi BSN Benjamin B. Louhenapessy mengatakan bahwa Indonesia sulit menggunakan standar steker dari China. BSN sendiri diketahui mendapat mandat untuk menyusun dan menetapkan standar terkait fasilitas stasiun pengisian listrik umum (SPLU) di Indonesia.

Menurut Benjamin, steker China GB/T tak masuk di dalam pembahasan beleid kendaraan listrik.

"Kalau memang mereka (GB/T) merefer pada international standard, it's ok, karena kami Indonesia sendiri refer-nya pada standar internasional," kata Benjamin di Serpong, Tangerang, kemarin.

"Indonesia punya karakteristik, tapi tidak mengubah total standar internasional. Jadi kami tidak mengikuti standar China, dan ikut standar internasional." sambung Benjamin.

Benjamin menegaskan ke depan semua mobil listrik, baik itu produksi lokal (completely knock down/CKD) atau impor utuh, steker bisa sesuai dengan standar yang ditetapkan BSN. Kata Benjamin itu juga berlaku untuk bus listrik MAB besutan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

"Itu karena (sebagian komponen) dari China. Ya memang ke depannya kami harus menetapkan standar nasional Indonesia (SNI). Jadi mereka (MAB) harus mengikuti regulasi yang di dalamnya ada SNI," ucap Benjamin.

Pihak MAB, seperti dikatakan Senior Researcher Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Ganesha Tri Chandrasa sudah melakukan pembicaraan terkait masalah tersebut kepada pemerintah. Dalam pembicaraan itu menurut Ganesha, MAB ingin standar yang digunakan bus listriknya turut dipertimbangkan untuk bagian steker pengisian daya listrik.

"MAB ingin juga standarnya diperhatikan. Masalahnya bus dia juga sudah banyak, makanya kalau memang dia mau internal (buat SPLU) silakan, tapi dia (MAB) ingin tiap kota-provinsi ada yang pemerintah bangun. Tapi pemerintah belum yakin sama yang namanya 'Made in China'," tutup Ganesha. (ryh/mik)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2BVVahD
December 07, 2018 at 04:16AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2BVVahD
via IFTTT
Share: