Showing posts with label 2018 at 06:20PM. Show all posts
Showing posts with label 2018 at 06:20PM. Show all posts

Saturday, December 29, 2018

Awas, Diskon Abal-abal Akhir Tahun Goda Konsumen Rogoh Kocek

Jakarta, CNN Indonesia -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta konsumen mewaspadai iming-iming diskon saat berbelanja akhir tahun. Pasalnya, praktik dagang curang dan manipulatif, seperti memberikan diskon dengan menaikkan harga terlebih dahulu, tak jarang terjadi.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengimbau masyarakat sebagai konsumen untuk tetap kritis dalam menyikapi diskon harga barang. Dia mengingatkan jangan sampai konsumen terperangkap diskon abal-abal dengan kualitas barang rendah.


"Memberikan diskon dengan menaikkan harga terlebih dahulu adalah tindakan kriminal dan bisa dipidana menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen," ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (30/12).

Untuk menghindari praktik dagang curang, ia menyarankan pemerintah, khususnya Dinas Perdagangan dan Kementerian Perdagangan, rajin menjalankan pengawasan memeriksa harga barang yang dibanderol pelaku usaha. Terutama, jelang hari raya, serta pengujung tahun.

"Banyak pusat-pusat perbelanjaan yang menawarkan pesta diskon, seperti great sale, big sale, dan mid night sale jelang pergantian tahun. Dari sisi marketing, lumrah jika produsen memberikan diskon. Namun, konsumen harus tetap bersikap cerdas," terang dia.


Sebab, praktik dagang curang kerap hadir lewat beragam bentuk, tak cuma diskon abal-abal dengan menaikkan harga sebelum diskon. Ia mencontohkan strategi pemasaran 'beli dua, gratis satu.' Padahal, pada praktiknya, seringkali harga yang dibayarkan konsumen untuk dua barang.

Praktik dagang curang lainnya, Tulus mengungkapkan, yakni diskon untuk barang lawas, terutama produk sandang. "Yang lebih ekstrem, diskon diberikan karena barang tersebut cacat, misalnya kancingnya sudah lepas, sobek. Untuk makanan dan minuman, bahkan diskon diberikan untuk produk yang mendekati kedaluwarsa," imbuh Tulus.


(bir)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2SnjGxP
December 30, 2018 at 06:20PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2SnjGxP
via IFTTT
Share:

Saturday, December 15, 2018

Bocah Imigran yang Tewas dalam Tahanan AS Diklaim Sehat

Jakarta, CNN Indonesia -- Anak imigran berusia tujuh tahun yang dilaporkan meninggal dunia setelah ditahan oleh polisi perbatasan Amerika Serikat (AS) di negara bagian New Mexico disebut tidak dalam kondisi sakit. Sanak keluarga korban menyebut anak itu menerima makanan dan minuman yang cukup selama perjalanan.

Bocah perempuan asal Guatemala itu dikabarkan memasuki perbatasan AS dari Meksiko secara ilegal bersama sang ayah dan puluhan imigran lainnya. Keluarga bocah, Jakeste Caal Maquin, membantah laporan media bahwa korban telah bepergian selama berhari-hari tanpa makanan dan minum, sehingga mengalami dehidrasi.

Berita kematian sang bocah menambah kritik atas kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menentang keras kedatangan imigran.


Pun demikian, ayah sang bocah dan anggota keluarga lainnya tidak menyalahkan otoritas perbatasan AS atas tragedi tersebut.

Ruben Garcia, Direktur Penampungan dari Annunciation House menuturkan bahwa ayah bocah perempuan itu, Nery Caal (29 tahun) bilang kepadanya bahwa putrinya tidak dalam kondisi sakit ketika mereka tiba dengan bus di perbatasan AS di Antelope Wells, New Mexico, pada 6 Desember malam.

Garcia juga mengklaim bahwa sang ayah setuju dengan akun Perlindungan Kepabeanan dan Perbatasan AS (CBP) dari penahanan singkat ayah dan anak, termasuk pernyataan CBP bahwa sang anak telah memiliki masalah medis beberapa jam setelah kedatangan mereka.


"Jakelin (anak) dan ayahnya mencari suaka dari Patroli Perbatasan setelah mereka melintasi perbatasan. Ia tidak menderita kekurangan air atau makanan sebelum mendekati perbatasan," tutur perwakilan keluarga.

Menurut akun CBP, Jakelin dan ayahnya juga mendapatkan akses ke air dan toilet selama tujuh jam mereka menunggu untuk naik bus CBP yang akan membawa mereka lebih awal pada 7 Desember dari Antelope Wells ke stasiun Patroli Perbatasan lain di Lordsburg, sekitar 95 mil (153 km).

CBP mengatakan Nery Caal memberitahukan kepada agen sebelum bus mereka berangkat bahwa putrinya muntah, dan pada saat mereka tiba 90 menit kemudian ia berhenti bernafas.


Ia dirawat di Lordsburg oleh petugas gawat darurat, lalu dibawa ke rumah sakit El Paso, di mana ia meninggal keesokan paginya pada 8 Desember, setelah dokter menemukan dia mengalami pembengkakan otak dan gagal hati.

Meskipun sang ayah tidak menentang kronologi kejadian dari CBP, pernyataan keluarganya menyerukan penyelidikan yang obyektif dan menyeluruh dalam standar yang diakui secara nasional untuk penangkapan dan hak asuh anak.

Keluarga itu menyalahkan CBP karena mengandalkan formulir wawancara yang dicetak dalam bahasa Inggris, bahasa yang tidak dimengerti oleh ayahnya. Lidah asli keluarga adalah Q'eqchi ', dialek suku Maya, dengan bahasa Spanyol adalah bahasa kedua mereka.


Ibu bocah perempuan itu, Claudia Maquin, mengatakan suami dan anak perempuannya berada di antara ribuan migran yang berusaha melarikan diri dari kemiskinan ekstrem yang kami tinggali. Pasangan ini memiliki tiga anak yang tersisa. Namun, kakek Jakelin mengatakan bocah berusia 7 tahun itu dan ayahnya memiliki ikatan yang sangat dekat.

Pemeriksa medis El Paso County telah melakukan otopsi terhadap bocah perempuan itu, tetapi hasilnya tidak akan diungkap hingga dua pekan ke depan.

Sang ayah tidak hadir untuk konferensi pers. Garcia mengatakan dia menolak berbicara kepada media untuk saat ini.


Kantor Inspektur Jenderal Departemen Keamanan Dalam Negeri AS berjanji akan melakukan penyelidikan. Demokrat di Capitol Hill menginginkan penyelidikan untuk memeriksa mengapa Kongres tidak diberitahu tentang insiden itu dalam 24 jam.

(din/bir)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2S2Ls2w
December 16, 2018 at 06:20PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2S2Ls2w
via IFTTT
Share:

Saturday, November 24, 2018

Menkominfo Bakal Segera Putuskan Nasib First Media

Jakarta, CNN Indonesia -- Nasib izin frekuensi First Media akan segera diputuskan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Pemerintah tak akan lama mengambil keputusan," kata Menteri Kominfo Rudiantara di GBK Senayan, Sabtu (24/11) dikutip dari Antara.

"Insha Allah," kata dia saat ditanya apakah keputusan akan diambil di minggu depan.


Sebelumnya, pada Senin (19/11), Kominfo menerima proposal First Media dan Internux. Mereka mengajukan restrukturisasi model pembayaran pelunasan utang.

Proposal yang diajukan First Media dan Internux ini pun tengah dipelajari oleh Rudiantara.

"Kami harus koordinasikan, proposal itu ada pantas-pantasnya, kalau orang utang 100 mau nyicil, mau nyicil berapa? kalau enggak pantes, enggak bagus."

Hanya saja, dia menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah upaya untuk menghindarkan pelanggan First Media menjadi korban.


"Kalau pelanggan masih punya pulsa mau diapakan pulsanya? Mau hangus? Nah, kita harus bicara dengan operatornya bahwa mereka harus tanggung jawab juga. Nah proses ini yang berjalan terus," ucap Rudiantara.

Namun dia mengapresiasi upaya anak perusahaan Lippo Group ini untuk tidak menambah pelanggan lagi. (Antara/chs)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2r142w0
November 25, 2018 at 06:20PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2r142w0
via IFTTT
Share: