Showing posts with label 2019 at 04:19AM. Show all posts
Showing posts with label 2019 at 04:19AM. Show all posts

Friday, January 11, 2019

Ramos Sebut Hubungan Isco dan Solari Sedang Ruwet

Jakarta, CNN Indonesia -- Kapten Real Madrid Sergio Ramos menjelaskan hubungan antara Isco Alarcon dan manajer Santiago Solari cukup ruwet dan berkait dengan menit bermain sang gelandang.

Kedatangan Solari di Madrid bukan menjadi kabar baik bagi Isco. Gelandang serang timnas Spanyol itu kehilangan tempat utama di tim Los Blancos.

Dalam masa kepemimpinan Carlo Ancelotti, Rafael Benitez, hingga Zinedine Zidane, Isco selalu mengisi salah satu posisi di lini tengah Madrid. Dalam satu musim sejak 2013, Isco bermain hingga lebih dari 40 kali.

Ketika berada di bawah arahan Julen Lopetegui, mantan pemain Valencia dan Malaga itu bermain 10 kali dan menjadi pemain inti sebanyak delapan kali. Sementara ketika Madrid bersama Solari, mantan pemain Valencia dan Malaga itu bermain 11 kali dan hanya dua kali menjadi pemain inti.

Isco kalah bersaing dengan beberapa gelandang Madrid lainnya seperti Toni Kroos, Luka Modric, Casemiro, Lucas Vazquez, dan Marco Asensio.

Ramos Sebut Hubungan Isco dan Solari Sedang RuwetSantiago Solari menjadi pelatih kedua Real Madrid pada musim 2018/2019 setelah Julen Lopetegui. (REUTERS/Eloy Alonso)
"Ini adalah masalah yang ruwet, semua orang di sini ingin bermain dan membuat pekerjaan manajer semakin sulit," kata Ramos ketika ditanya mengenai hubungan Isco dan Solari dalam wawancara dengan Diario AS.

"Tapi ini Madrid dan masalahnya selalu siapa yang bisa bermain dan siapa yang tidak bisa bermain. Koran selalu butuh sesuatu untuk ditulis dan kami melakukan yang terbaik untuk membantu mereka, sehingga Anda tidak bosan," tambah Ramos.

Pemain yang baru mencetak gol ke-100 untuk El Real itu tidak memungkiri klub yang dibela sedang mengalami masa sulit.

"Terkadang krisis di Madrid adalah ketika tim bermain imbang dua kali beruntun, itulah mengapa kami ingin meraih kemenangan dan kembali meraih hasil terbaik. Dalam beberapa bulan terakhir kami tidak meraih hasil yang bagus dan ini tidak baik bagi kami maupun fan," jelas Ramos.

"Kami menghadapi masalah sebagai satu kesatuan dan momen seperti ini bisa memberi pengaruh baik," kata Ramos menyinggung kemenangan Madrid atas Leganes di masa-masa krisis kemenangan. (nva/bac)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2SOjhEV
January 12, 2019 at 04:19AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2SOjhEV
via IFTTT
Share:

Monday, January 7, 2019

KPK Tambah Masa Penahanan Tersangka Suap Dana Hibah Kemenpora

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menambah masa penahanan para tersangka kasus dugaan suap dana hibah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) selama 40 hari ke depan. Perpanjangan tersebut mereka ambil guna mendalami lebih jauh kasus yang menjerat sejumlah pejabat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Kemenpora ini.

"Setelah ditahan 20 hari pertama terhadap lima orang tersangka, dilakukan perpanjangan penahanan selama 40 hari, mulai Januari sampai 16 Februari 2019," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Senin (7/1).

Perpanjangan ini berlaku untuk kelima tersangka yang sudah ditetapkan KPK, yakni Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy, Bendahara Umum KONI Johnny E. Awuy, Deputi IV Kemenpora Mulyana, Pejabat Pembuat Komitmen Kemenpora Adhi Purnomo, dan staf Kemenpora Eko Triyanto.

Sementara itu, hari ini penyidik KPK juga melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka. Di saat bersamaan, penyidik memeriksa pejabat Kemenpora sebagai saksi.

Ketiga pejabat Kemenpora itu adalah Kepala Bidang Pengembangan IPTEK Olahraga, Bambang Siswanto; Asisten Deputi Bidang Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan, Herman Chaniago; dan Plt. Asisten Deputi IV, Arsani.

Komisi antirasuah memeriksa ketiga saksi ini untuk mengetahui peran dan wewenang mereka dalam pengajuan proposal dana hibah. KPK menduga ada beberapa proposal lain yang diajukan KONI kepada Kemenpora untuk memperoleh dana hibah.

"Kami masih mendalami proposal yang diajukan KONI ke Kemenpora. Ini merupakan tindak lanjut dari penggeledahan yang kami lakukan di kantor Kemenpora dan di kantor KONI," ujar Febri.

Kasus ini melibatkan barang bukti berupa uang tunai Rp318 juta, buku tabungan berisi Rp100 juta atas nama Johnny E. Awuy, uang tunai dalam bungkusan plastik sebesar Rp7 miliar, dan satu unit mobil Chevrolet Captiva milik Eko Triyanto.

KPK menduga kedua belah pihak telah sepakat mengalokasikan fee sebesar Rp3,4 miliar bahkan sebelum proposal diajukan. Alokasi dana hibah dari Kemenpora kepada KONI sebesar Rp17,9 miliar tahun anggaran 2018. (bin/osc)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2FdjQoD
January 08, 2019 at 04:19AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2FdjQoD
via IFTTT
Share: