Showing posts with label 2019 at 01:04AM. Show all posts
Showing posts with label 2019 at 01:04AM. Show all posts

Saturday, January 12, 2019

Pelatih: Fitriani Harus Berani di Final Thailand Masters 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih tunggal putri PBSI, Minarti Timur, berharap Fitriani bisa tampil berani dan tidak kenal lelah saat melawan Busanan Ongbamrungphan pada final Thailand Masters 2019, Minggu (13/1).

Fitriani sukses melangkah ke final Thailand Masters 2019 usai mengalahkan wakil Hong Kong Dong Joy Xuan di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Sabtu (12/1), dengan skor 12-21, 21-19, dan 21-16.

Di babak final Fitriani akan menghadapi Busanan yang merupakan wakil tuan rumah. Meski unggul rekor pertemuan 2-1 atas Busanan, Fitriani diminta Minarti harus berhati-hati di laga final.

"Busanan mainnya bagus dari babak awal, apalagi dia wakil tuan rumah. Fitri mesti berani dulu, terapkan reli-reli, balik serang. Fitri harus siap lelah dan lebih nekat dengan berusaha mengembalikan bola-bola sulit dari lawan. Yang penting main rapi dulu," ucap Minarti dikutip dari situs resmi PBSI.

Fitriani punya keunggulan rekor pertemuan 2-1 melawan Busanan.Fitriani punya keunggulan rekor pertemuan 2-1 melawan Busanan. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Fitriani sempat kalah 12-21 di semifinal melawan Joy Xuan. Minarti mengatakan pebulutangkis 20 tahun itu lebih berani dan mampu memanfaatkan penurunan stamina Joy Xuan di dua gim terakhir.

"Di gim kedua dan ketiga stamina lawan mulai kendor dan pukulannya tidak akurat lagi, jadi Fitri punya banyak kesempatan untuk menyerang dan mematikan lawan," ucap Minarti.

"Saya coba meyakinkan Fitri untuk berpikir positif dan menikmati setiap permainan yang dijalani, yang penting jangan mau kalah dan lebih berani, dan mendekatkan diri dengan Tuhan membuat Fitri lebih tenang dan fokus," sambung Minarti.

Fitriani untuk kali pertama sejak Indonesia International Challenge 2016 melangkah ke babak final turnamen internasional. (har)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2TMM78O
January 13, 2019 at 01:04AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2TMM78O
via IFTTT
Share:

Friday, January 11, 2019

Kapolri Bentuk Tim Khusus Kasus Novel, Libatkan Densus 88

Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menerbitkan surat tugas untuk membentuk tim gabungan dan penyidikan untuk kasus penyiraman air keras penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Dalam surat tugas tersebut, Tito menunjuk Kapolda Metro Jaya Irjen Irjen Pol Idham Azis sebagai ketua tim. Ia didukung Karobinops Bareskrim Polri Brigjen Pol Nico Afinta sebagai wakil ketua tim.

Surat tugas bernomor Sgas/3/I/HUK.6.6./2019 sudah ditandatangani oleh Tito pada 8 Januari 2019 atau tiga hari silam. Dari surat itu diketahui setidaknya ada 65 nama yang masuk dalam tim gabungan tersebut. Dilibatkan pula dalam tim itu anggota Densus 88 Antiteror Polri serta tim dari KPK.


Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal mengonfirmasi surat tugas tersebut. Iqbal mengatakan surat Kapolri itu sebagai bentuk tindak lanjut atas rekomendasi Komnas HAM untuk mengusut perkara Novel.

"Surat perintah tersebut adalah menindaklanjuti rekomendasi tim Komnas HAM dalam perkara Novel Baswedan," ucap Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (11/1).

Kapolri Bentuk Tim Khusus Kasus Novel, Libatkan Densus 88Tito Karnavian. (REUTERS/Beawiharta)
Dalam surat yang dilihat CNNIndonesia.com, Tito disebutkan menjadi penanggung jawab tim tersebut. Dia didukung Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto sebagai wakil penanggung jawab.

Tim itu juga didukung tim pakar yang terdiri atas sejumlah nama. Mereka adalah mantan wakil ketua KPK Indriyanto Seno Adji, peneliti utama LIPI Hermawan Sulistyo, Ketua Setara Institute Hendardi, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti.

Selain itu ada mantan Komisioner Komnas Ham Nur Kholis dan eks ketua Komnas HAM yang kini dikenal sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ifdhal Kasim.

Mengenai tanggal penandatanganan yang sudah berlalu sejak tiga hari lalu, Iqbal tak ambil pusing.

"Yang jelas belum sangat terlambat," imbuhnya.

Rekomendasi Komnas HAM yang dimaksud dalam surat tugas ini terjadi pada 21 Desember 2018. Saat itu Komnas HAM menyerahkan hasil kerja tim pemantau kasus Novel Baswedan ke KPK.

Novel mendapat serangan berupa siraman air keras ke wajahnya pada 11 April 2017. Saat itu, Novel baru saja menunaikan salat Subuh di masjid dekat rumahnya. Akibat serangan itu, kedua mata Novel terluka.

(bin/kid)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2TJVGVX
January 12, 2019 at 01:04AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2TJVGVX
via IFTTT
Share: