Showing posts with label 2019 at 02:54AM. Show all posts
Showing posts with label 2019 at 02:54AM. Show all posts

Friday, January 11, 2019

Prabowo Janjikan Pangkas Pajak Penghasilan Hingga 8 Persen

Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjanjikan pemangkasan tarif pajak penghasilan (PPh) orang pribadi dan badan sebesar 5 hingga 8 persen dari tarif saat ini jika terpilih pada pemilihan presiden (Pilpres). Saat ini, tarif PPh badan sebesar 25 persen, sedangkan tarif PPh orang pribadi berkisar antara 5-30 persen. 

Hal itu diungkap Tim Ekonomi, Penelitian, dan Pengembangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Harryadin Mahardika dalam Foreign Media Briefing di Prabowo-Sandi Media Center, Jakarta (Jumat 11/1).

"Tujuan pemangkasan pajak pada dasarnya kami ingin memberikan stimulus kepada perekonomian," ujar Harryadin.

Menurut Harryadin, dengan memangkas pajak, alokasi penghasilan masyarakat bakal meningkat sehingga konsumsi pun bisa terkerek. Sementara, perusahaan bisa menggunakan penghasilan tersebut untuk investasi sehingga bisa menciptakan lapangan kerja.

Pemangkasan pajak juga diklaim akan berdampak pada psikologi kepatuhan wajib pajak. Dengan demikian, hilangnya penerimaan pajak bisa terkompensasi oleh naiknya kepatuhan wajib sehingga bisa meningkatkan rasio pajak terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB).


Risiko suap atau 'hanky panky' antara wajib pajak dengan petugas pajak untuk mendapatkan kewajiban pajak yang lebih rendah juga bisa menurun mengingat nominal pajak yang dibayarkan juga sudah turun.

Harryadin merinci, dampak ekonomi dari kebijakan pemangkasan PPh tersebut untuk jangka pendek dapat mengerek perekonomian sebesar 0,3 - 0,7 persen per tahun. Kemudian, untuk jangka panjang, PDB juga akan terkerek 0,2 - 0,4 persen per tahun.

Selain itu, kebijakan ini juga bisa meningkatkan rasio pajak terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,5 hingga 1 persen per tahun. Selama ini, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak, rasio pajak Indonesia trennya menurun dan terjebak di kisaran 11 persen.

Tak hanya itu, kebijakan ini juga diharapkan bisa meningkatkan lapangan kerja 1 - 1,5 persen per tahun.

"Kalau perusahaan investasi dia pasti akan perlu lebih banyak orang dan pegawai sehingga kesempatan kerja akan meningkat," ujarnya.


Harryadin menyadari bahwa pemangkasan pajak saja tak akan cukup untuk memastikan dampak yang diinginkan itu tercapai. Karenanya, selain pemangkasan pajak, tim juga mengusulkan untuk memperbaiki infrastruktur pajak. Satu kebijakan yang menurut Harryadin terlambat dilakukan oleh Kabinet Pemerintah Joko Widodo.

Sebagai catatan, Jokowi telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pembaruan Core Tax System atau pembaruan sistem inti perpajakan.

"Itu terlambat. Kalau dia mau. Itu harusnya dilakukan di depan.Kalau kami tidak. Kami akan investasi dari awal," ujarnya.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menilai pemangkasan pajak merupakan konsekuensi logis dari usainya implementasi amnesti pajak yang diharapkan bisa meningkatkan kepatuhan.

Namun, Yustinus mengingatkan harus ada prasyarat yang dipenuhi agar turunnya tarif pajak berdampak positif pada penerimaan dan investasi. Dalam hal ini, perluasan basis pajak, keandalan sistem administrasi, dan kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Faktor eksternal seperti kondisi perekonomian juga perlu dipertimbangkan.

"Artinya, tarif turun bukan faktor tunggal," ujar Yustinus.


Pada 2010, Indonesia pernah menurunkan tarif PPh badan dari 30 persen ke 25 persen tetapi rasio pajak dari 2008 ke 2010 malah turun dari 13 ke 10,9 persen. sebagai catatan, pada kala itu, masih terkena imbas krisis ekonomi global.

"Kita pernah punya pengalaman, tarif turun, tax ratio dan penerimaan stagnan," terang dia

Yustinus mengusulkan penurunan tarif PPh bisa dilakukan secara bertahap. Misalnya, untuk PPh badan bisa dari tarifnya saat ini 25 persen ke 22 persen selama dua tahun lalu dievaluasi. Setelah itu, jika hasilnya positif, baru ke 17 hingga 18 persen. Hal ini dilakukan untuk menjaga penerimaan anggaran negara.

"Supaya (kantong negara) tidak jebol. Karena kalau tarif pajak sekalinya turun hampir pasti tidak bisa naik," jelasnya. (sfr/agi)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2AGYQCO
January 12, 2019 at 02:54AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2AGYQCO
via IFTTT
Share:

Monday, January 7, 2019

Kampanye Pakai Foto Rizieq, Caleg PDIP Digeruduk Oknum FPI

Jakarta, CNN Indonesia -- Calon anggota legislatif dari PDI Perjuangan daerah pemilihan (dapil) Kota Cilegon, Evi Silvi Yunatu Hayati membenarkan foto Imam Besar FPI Rizieq Shihab termuat pada baliho digital kampanye politiknya. Akibat foto itu pula Silvi mengaku didatangi sejumlah oknum yang mengaku anggota FPI.

Silvi mengatakan baliho itu dibuat oleh relawannya, Anton Daeng Harahap. Sedianya, baliho itu tidak untuk disebarluaskan ke publik.

Kata dia, baliho digital itu hanya diunggah Anton di laman Facebook relawan Silvi.

"Jadi ini konteksnya relawan saya membuatkan gambar yang bakal dicetak buat baliho," ujar Silvi kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/1).

Silvi mengaku pemasangan foto Rizieq bukan inisiatifnya. Foto Rizieq itu disebut dipasang oleh Anton karena menilai dirinya mengidolakan Rizieq.

Penilaian itu keluar karena Anton mengetahui dirinya menjadi bagian dari massa aksi 212 dan menggunakan serban sebagai kerudung.

Dikatakan Silvi bahwa inisiatif memasang foto Rizieq juga lantaran sikap politik Anton. Menurut Silvi, Anton tidak sepakat dengan sejumlah pihak yang mendiskreditkan PDIP sebagai partai penista agama.

"Walaupun ada di PDIP, tapi (menurut Anton) Bu Silvi itu adalah pejuang 212. Dan Anton itu tahu bagaimana Bu Silvi istilahnya mengidolakan Habib Rizieq dan juga teman-temannya alumni 212, semua banyak tidak ada masalah," ujarnya.

Silvi tak menyangka baliho digital itu mendapat perhatian luas. Ia juga menyesalkan pihak yang menduplikasi baliho digital tersebut tanpa izin hingga akhirnya tersebar luas.
Foto: Dok. Istimewa
Ia menilai tindakan dupilkasi dan penyebarluasan gambar tersebut merupakan tindakan hukum.

"Yang capture dan menyebarkan itu yang harus diproses hukum. Buat apa menyebar-nyebarkan, kita tidak menyebarkan kok. Karena itu untuk internal kami, tidak untuk disebarkan," ujar Silvi.

Digeruduk FPI

Silvi mengaku dirinya dan Anton digeruduk sejumlah oknum mengaku dari FPI karena memasang foto Rizieq di alat peraga kampanye digital. Silvi menyebut dirinya dituding menghina ulama.

Para oknum FPI itu menuntut dirinya menghapus gambar Rizieq yang terpasang di baliho digital miliknya. Bahkan, Silvi mengatakan para oknum FPI itu juga mencaci maki, mengancam memidanakan, dan mencari kediamannya. 

"Jadi gini foto itu mereka minta hapus saat itu, saya sudah hapus itu. Saya itu diancam dibunuh kalau foto itu tidak dihapus. Jadi saya hapus saat ini," ujar Silvi.

"Saya ini salahnya apa sih akan dipidanakan, akan dipenjara, cari rumahnya, segala macam, ya apa gitu," katanya menambahkan.

Meski sempat mendapat intimidasi, Silvi mengaku permasalahan dengan oknum FPI itu telah selesai setelah dirinya mengundang diskusi seraya makan bersama mereka

CNNIndonesia.com menghubungi juru bicara FPI Slamet Maarif untuk mencari tahu kebenaran cerita Silvi, namun yang bersangkutan tidak mengangkat telepon. (jps/wis)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Qtg1gj
January 08, 2019 at 02:54AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Qtg1gj
via IFTTT
Share:

Saturday, January 5, 2019

Barack Obama Debut di Tangga Musik Billboard

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama membuat debut di tangga musik Billboard Hot R&B lewat lagu remix berjudul "One Last Time".

Data Nielsen Music menyebut, lagu tersebut berhasil menduduki posisi ke-22 pekan ini setelah diputar secara streaming sebanyak 307 ribu kali dan diunduh sebanyak 9 ribu kali.

Lagu ini dirilis oleh Lin-Manuel Miranda. "One Last Time" merupakan lagu remix dari pertunjukan drama musikal Hamilton (2015).

Selain Obama, "One Last Time" juga turut dibawakan oleh pemain asli Hamilton, Christopher Jackson serta musisi gospel BeBe Winans.

[Gambas:Youtube]
Ini bukan pertama kalinya Obama muncul di tangga musik Billboard. Sebelumnya, Obama pernah mencapai posisi ke-6 dalam penghitungan TV/DVD Sales pada Maret 2009 berkat A Moment in History: The Inauguration of Barack Obama.

Dia juga pernah mengisi posisi ke-10 Billboard+Twitter Emerging Artists pada Desember 2015 dengan lagu "Pop Off" bersama JX Canon.

Ketertarikan Obama terhadap musik telah diketahui sejak lama. Pada 2012, dia sempat menggetarkan penonton di Teater Apollo, New York, saat menyanyikan cuplikan lagu hit milik Al Green berjudul "Let's Stay Together" selama acara kampanye.

Dua tahun lalu, Obama bahkan menonjolkan kemampuan melantunkan musik R & B ketika membacakan berita dalam program The Tonight Show with Jimmy Fallon.

Baru-baru ini, Obama juga menimbulkan kehebohan ketika membeberkan daftar lagu favoritnya di akhir tahun. Beberapa nomor lagu yang tercatat di antaranya milik Leon Bridges, Brandi Carlile, Prince, Cardi B, Hozier, Kendrick Lamar, serta kawan baiknya Jay-Z dan Beyonce. (agn/asr)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Ra4lUL
January 06, 2019 at 02:54AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Ra4lUL
via IFTTT
Share:

Friday, January 4, 2019

TKN Jokowi: Bobotoh Netral, tapi Peduli Politik Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Bidang Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq menegaskan bahwa suporter Persib Bandung atau yang dikenal sebagai bobotoh tetap netral dalam berpolitik secara institusi.

Hal itu ia katakan untuk membantah pernyataan Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang mengatakan Jokowi-Ma'ruf telah membuat bobotoh tercemar kepentingan politik Pilpres 2019.

Meski netral secara institusi, Maman menyatakan anggota Bobotoh tetap memiliki kepedulian terhadap kondisi perpolitikan di Indonesia.

"Tentu, dari dulu Bobotoh selalu netral berpolitik, tapi bukan berarti mereka tak peduli terhadap politik, mereka punya kepedulian," kata Maman saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (4/1).

Politikus PKB itu menyatakan kepedulian anggota bobotoh dalam politik ditunjukkan dengan memberikan dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Ia menyatakan dukungan itu sekaligus bentuk kepercayaan bobotoh terhadap Jokowi-Ma'ruf dalam membawa masa depan bangsa Indonesia lebih baik.

Maman mengklaim bobotoh bakal solid memberikan dukungannya terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Ia pun memprediksi enam juta suara anggota bobotoh di seluruh Jawa Barat bakal mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Mereka punya prinsip siapapun yang tak peduli politik itu sama saja membiarkan Indonesia hancur. Makanya mereka punya kepedulian terhadap politik, dengan menitipkan suara bobotoh 6 juta lebih kepada Jokowi-Amin," kata dia.

Selain itu, Maman optimistis dukungan bobotoh bakal memperkuat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat.

Lebih lanjut, ia merasa yakin dukungan bobotoh itu memberikan sinyal pasangan Jokowi-Ma'ruf akan memenangkan Pilpres di wilayah Jawa Barat.

Pada Pilpres 2014, Jokowi pernah keok di Jawa Barat saat melawan Prabowo. Saat itu Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa unggul dengan perolehan suara 14.167.381 atau 59,78 persen. Sementara itu, pasangan Jokowi-JK mendapat suara 9.530.315 atau 40,22 persen.

"Saya tahu persis bahwa dukungan bobotoh murni, dan ini jadi sinyal Jabar akan dimenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin," kata dia.

Polemik soal bobotoh bermula dari deklarasi sebagian bobotoh mendukung Jokowi-Ma'ruf pada Rabu lalu di kediaman Ma'ruf. Atas hal itu oposisi menilai kubu Jokowi telah mempolitisasi sepak bola. 

Demokrat lewat Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Ferdinand Hutahaean menyatakan sepak bola seharusnya dijauhkan dari kepentingan politik.

"Harusnya pak Kiai Ma'ruf mengerti dunia olahraga itu harus bersih dari unsur unsur politik dan kepentingan politik. Tapi justru pak Kiai Ma'ruf Amin sebagai cawapres membawa sepak bola ke ranah politik," ujar Ferdinand. (rzr/wis)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2R53eWt
January 05, 2019 at 02:54AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2R53eWt
via IFTTT
Share: