
Pusat Planet Minor milik Astronomi Internasional mengumumkan penemuan ini Senin, (17/12). Planet ini dijuluki objek 2018 VG18, namun para peneliti menyebutnya "Farout".
Jarak antara Bumi dan matahari adalah AU, atau unit astronomi - setara dengan sekitar 93 juta mil. Jarak Farout adalah 120 AU dari Matahari.
Sementara itu, Eris, objek paling jauh yang sebelumnya sudah ditemukan jaraknya 96 AU dari matahari sedangkan Pluto berjarak 34 AU.
Farout ditemukan menggunakan teleskop 8-meter Subaru Jepang di Hawaii Mauna Kea pada November. Pengamatan tidak lanjut dilakukan dengan teleskop Magellan Las Campanas Observatory di Chili untuk menentukan jalannya, kecerahan dan warnanya. Namun orbit Farout belum ditemukan.
"2018 VG18 jauh lebih jauh dan bergerak lebih lambat daripada objek Tata Surya lainnya yang diamati, sehingga akan memakan waktu beberapa tahun untuk sepenuhnya menentukan orbitnya," kata Sheppard dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan CNN.
"Tapi dia ditemukan di lokasi yang sama di langit objek Tata Surya lain yang dikenal ekstrem, hal itu menunjukkan kemungkinan dia memiliki jenis orbit yang ekstrem pula," lanjutnya.
Frekuensi orbitnya lambat, mungkin membutuhkan lebih dari 1.000 tahun untuk melakukan satu rotasi mengelilingi matahari, kata para peneliti. (kst/age)
http://bit.ly/2T3ouIH
December 23, 2018 at 03:49AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2T3ouIH
via IFTTT