Showing posts with label 2018 at 05:14AM. Show all posts
Showing posts with label 2018 at 05:14AM. Show all posts

Monday, December 3, 2018

Wayang Ajen, Konsep Pemanggungan Wayang Kekinian

Jakarta, CNN Indonesia -- Wayang Ajen dinilai bukan hanya memberi hiburan tetapi juga mengedukasi masyarakat, khususnya untuk melestarikan seni Wayang Golek.

Wayang Ajen sukses memukau masyarakat Kecamatan Cibalong, Tasikmalaya pada pekan lalu. Dalam pementasannya kali ini, Ki Dalang Wawan Ajen mengangkat cerita Aji Narantaka.

Ki Dalang Wawan Ajen tampil lugas dan simpel. Namun, tetap mengedepankan kesesuaian antara cerita dan nilai-nilai kehidupan.


Wayang Ajen kerap menyisipkan daya tarik utamanya, di antaranya konsep pemanggungan wayang kekinian.

"Panggung Wayang Ajen adalah destinasi pariwisata budaya. Tersaji atraksi yang lengkap dan apik sebagai paduan potensi kultur yang saling melengkapi," kata Dalang Wayang Ajen Wawan Gunawan.

Pementasan Wayang Ajen digelar di Lapangan Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Tasikmalaya.

Ki Dalang menceritakan bagaimana kekuasaan Bangsa Kurawa. Di bawah kekuasaan Raja Astina Duryudana, yang disokong kroni yang jahat seperti Dursasana, Sengkuni dan Dorna, selalu mencari celah untuk menghancurkan Pandawa dari Negeri Amarta.

Yang menarik adalah kehadiran lakon mengenai Suyudana & Dursasana. Dua sosok ini digambarkan sebagai penebar teror dan berita hoaks. Mereka menebar kebencian, menghujat Pandawa, memecah belah bangsa dan rakyatnya.

Sementara Ksatria Amarta putra Pandawa Bima, Yudistira, Arjuna, Nakula dan Sadewa, di bawah wejangan Prabu Kresna dan Semar selalu waspada. Mereka penuh dengan ketenangan dan kebajikan dalam menghadapi tantangan.

Prabu Kresna diceritakan memberikan amanat dan mandat khusus pada Ksatria Gatutkaca untuk menghadapi kekuatan Dursala.

Kesatria Gatutkaca dibantu Aji Narantaka, dari guru sejatinya Resi Seta di Pertapan Cemara Tunggal Wirata, mampu menghadang kekuatan jahat Candrawirayang Dursala.

Ki Dalang Wawan Ajen dalam pertunjukannya diperkuat dengan kolaborasinya dengan ceramah Danial Lutfi yang juga menjelaskan jika ada pesan moral yang terkandung dari pementasan ini.

Ilmu Mawas Diri

Wawan juga menjelaskan karakter Aji Narantaka yang mampu menjawab berbagai persoalan dan kemelut yang terjadi saat ini.

"Aji Narantaka sejatinya adalah ilmu mawas diri, mawas raga, mawas rasa, mawas pikiran dan mawas ruh, kesatuan itu untuk mencintai negeri yang penuh rida ilahi," katanya.


Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku sangat senang dengan misi yang diusung Wayang Ajen. "Wayang Ajen adalah representasi dari budaya. Khususnya Jawa Barat. Yang menarik, Wayang Ajen selalu memberikan edukasi. Selalu ada pesan moral kepada masyarakat. Dan pesan ini berlaku untuk semua golongan," katanya. (egp/stu)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2KTE4E0
December 04, 2018 at 05:14AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2KTE4E0
via IFTTT
Share:

Saturday, November 17, 2018

Facebook Bantah Bayar Konsultan Berita Palsu

Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Operasi Facebook Sheryl Sandberg membantah kabar bahwa pihaknya bekerjasama dengan konsultan humas atau public relation (PR) untuk membuat berita palsu untuk membantu perusahaannya bangkit dari krisis akibat skandal kebocoran data.

Hal ini dikatakannya untuk menepis laporan dari NBC News bahwa konsultan PR Definers Public Affairs bertindak sebagai operator 'berita palsu' untuk membantu Facebook berhadapan dengan krisis kebocoran data, pada pertengahan Oktober 2017.

"Kami benar-benar tidak membayar siapapun untuk membuat berita palsu. Mereka [Definers] telah meyakinkan saya [bahwa] itu tidak terjadi," kata Sandberg pada CBS dikutip dari AFP, Sabtu (17/11).

"Dan lagi, kami melakukan pengamatan menyeluruh terhadap apa yang terjadi, tetapi mereka sudah meyakinkan saya bahwa kami tidak membayar siapapun untuk menulis atau mempromosikan apapun yang palsu. Dan itu sangat penting," ia menambahkan.

Meski begitu, Sandberg menyebut Facebook pernah melakukan komunikasi dengan pihak Definers terkait gangguan keamanan internalnya.

"Saat itu, mereka [Definers] mencoba menunjukkan bahwa beberapa aktivitas yang melawan kami yang tampaknya akar rumput juga punya organisasi besar di belakangnya."

Chief operating officer (COO) Facebook Sheryl Sandberg, di World Economic Forum di Davos, 2014.Chief operating officer (COO) Facebook Sheryl Sandberg, di World Economic Forum di Davos, 2014. (REUTERS/Ruben Sprich)
Sebelumnya, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengaku masih belum mendapat kejelasan soal perusahaan ini. Sementara, investigasi New York Times menghubungkan kritik terhadap Facebook dengan filantropis AS kelahiran Hongaria, George Soros. Ia adalah target favorit kaum nasionalis dan para ahli teori anti-Semit.

"Saya sangat menghormati George Soros dan teori konspirasi anti-Semit yang melawan dia adalah menjijikkan," lanjut Sandberg.

Definers dan 'operasi gelap'

Dalam sebuah wawancara pada Kamis (15/11), Soros, yang merupakan pendiri Open Society Institute, melancarkan kritik pada Facebook dengan mempertanyakan integritas pemilu di AS.

"Dan sejujurnya sekarang kita tahu bahwa mereka menjalankan operasi gelap ini, ada pertanyaan tentang mengapa mereka mengikuti orang-orang model Valdimir Putin. Ini sangat berbahaya dan mengganggu," ujar Soros.

NBC News melaporkan bahwa mantan karyawan Definers, yang tidak mau disebutkan namanya, mendeskripsikan situs web yang dioperasikan oleh kelompok konsultan sebagai 'lapak berita palsu'. Mereka berusaha mendorong berita itu ke arus utama.

Akibatnya, sebuah surat yang ditandatangani empat senator dilayangkan pada Zuckerberg. Mereka menyatakan keprihatinan atas penggunaan kontraktor 'berita palsu' dan meningkatkan prospek terkait regulasi ketat pada media sosial.

CEO Facebook Mark Zuckerberg.CEO Facebook Mark Zuckerberg. (REUTERS/Stephen Lam)
"Selain itu jumlah data mengejutkan yang dikumpulkan Facebook pada pengguna dan orang-orang yang tidak berlangganan atau setuju untuk menggunakan platform, menimbulkan kekhawatiran bahwa perusahaan dapat menggunakan sumber daya keuangan dan data mereka secara tidak sah atau ilegal terhadap pemerintah. pejabat dan kritikus yang berusaha melindungi publik dan demokrasi kita," tulis Senator Amy Klobuchar, Mark Warner, Chris Coons dan Richard Blumenthal.

Pihak Definers menyatakan pada Jumat (16/11) bahwa "dasar pemantauan media dan hubungan masyarakat di sekitar isu kebijakan publik untuk Facebook, seperti yang dilakukan untuk banyak klien, dan bahwa "tidak disewa oleh Facebook sebagai perusahaan riset oposisi," tulis Definers dalam situs mereka.

"Sebagian kecil dari pekerjaan kami dengan Facebook termasuk memberikan informasi penelitian dan latar belakang tentang kritik - baik di kiri dan kanan."

"Praktik ini, standar dilakukan di banyak industri, didasarkan pada penelitian catatan publik dan database yang tersedia untuk siapapun," tandas pernyataan itu.

(els/arh)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2OMwgnF
November 18, 2018 at 05:14AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2OMwgnF
via IFTTT
Share: