[unable to retrieve full-text content]

http://bit.ly/2rZG6cN
December 29, 2018 at 05:03AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2rZG6cN
via IFTTT
"Ya dengan berbagai macam alasan. Cukup banyak ini yang terjadi biasanya operator bus wisata dengan kepemilikan di bawah lima atau dengan 10. Kalau yang besar semuanya banyak baiknya walaupun tidak menutup kemungkinan operator besar kerap kali lalai juga," ujar dia.
Lebih lanjut, Budi menghimbau operator angkutan wisata harus lebih memperhatikan aspek keselamatan. Apalagi di masa liburan ini pengguna jasa angkutan pariwisata tengah meningkat. Ia berharap operator bus wisata agar melakukan pengecekan kendaraan sebelum mengoperasikan busnya.
"Kemudian masyarakat yang menggunakan angkutan wisata, gunakan hak untuk mengecek apakah busnya, pengemudinya, sudah punya SIM umum, udah hafal lokasi, juga apakah kendaraannya sudah ramp check, sehat, surat-surat KIR, izin usaha, dan kartu pengawasan," ucapnya.
Budi juga meminta operator angkutan wisata menyiapkan peristirahatan bagi pengemudi. Ia berujar saat ini terdapat beberapa lokasi yang sudah menyediakan tempat istirahat untuk pengemudi.
Sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo dinilai tak pernah lelah menyampaikan informasi-informasi seputar bencana alam yang menerjang Indonesia. Keaktifannya di media sosial menjadi nilai tambah dalam penilaian ini.
Sutopo tak sendiri, ada tiga orang dan dua organisasi lainnya yang masuk dalam daftar tersebut. Keenamnya dinilai berperan penting dalam penanganan bencana di sebuah wilayah atau negara.
Penghargaan yang diumumkan dalam The Straits Times Global Outlook Forum 2019 ini bertujuan untuk mengapresiasi pada relawan atau petugas kebencanaan yang tanpa pamrih membantu penanganan bencana alam.
Melansir Straits Times, berikut empat tokoh dan dua organisasi yang dimaksud.
Tak seperti penduduk asing lainnya yang memilih untuk pergi, Ng tetap berada di lokasi untuk membantu seorang wanita yang terperangkap di bawah reruntuhan.
"Meski bahaya ada di hadapannya, Ng tidak melarikan diri. Berkat pertolongannya, wanita tersebut dapat kembali bersatu dengan keluarganya hingga saat ini," ujar teman sesama paraglider, Francois de Nneuville.
2. Vijay Varma dan P. Rajkumar
Komandan Angkatan Laut India Vijay Varma dan Kapten P. Rajkumar dipilih atas misi penyelamatan yang dilakukannya saat terjadi bencana banjir di Kota Kerala, India, pada Agustus lalu.
Keduanya menyelamatkan korban-korban bencana yang terperangkap di atap bangunan di wilayah-wilayah terpencil.
Vijay dipuji atas tindakannya menyelamatkan seorang ibu korban bencana yang melahirkan saat sedang diterbangkan ke tempat yang lebih aman.
Sedangkan Kapten Rajkumar dipuji atas keberaniannya melewati pepohonan untuk menyelamatkan 26 korban bencana yang terjebak di atap bangunan.
3. Sutopo Purwo Nugroho
Sutopo menempati peringkat ketiga dalam penghargaan ini. Dia diapresiasi atas semangatnya memberikan informasi-informasi terbaru pada media lokal dan internasional saat peristiwa bencana terjadi, khususnya gempa dan tsunami Palu-Donggala, pada September lalu. Semangatnya terus hadir meski tengah berjuang melawan kanker paru-paru stadium empat.
Sutopo juga dinilai bertanggung jawab. Tanpa lelah dia terus menyampaikan pesan dalam upaya Indonesia menangani bencana.
Selain itu, keaktifannya di media sosial untuk menangani kabar hoaks tentang bencana alam juga turut diapresiasi. Sebab, di tengah arus informasi yang bergerak cepat ini, tak jarang kabar-kabar hoaks membuat banyak kepanikan.
"Hidup atau mati ada di tangan Tuhan, tapi selama masih hidup, saya akan melakukan yang terbaik untuk melayani orang lain."
4. Mercy Relief
Mercy Relief merupakan organisasi non-pemerintah (NGO) yang berperan dalam bantuan kemanusiaan terhadap korban-korban bencana alam.
NGO asal Singapura ini telah membantu lebih dari 71 penanganan bencana alam, dengan bantuan dana lebih dari US$34,3 juta atau setara dengan Rp491 juta untuk 25 negara.
Tak cuma berfokus pada pemberian bantuan uang tunai atau pasokan kebutuhan, Mercy Relief juga bergerak membangun program pembangunan jangka panjang untuk memberdayakan masyarakat korban bencana.
5. Asean Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA CENTRE)
AHA Centre masuk dalam daftar setelah memimpin kawasan Asia Tenggara dalam penanganan bencana alam yang menimpa beberapa kawasan di tahun ini, khususnya Filipina, Laos, dan Indonesia.
Organisasi yang dibentuk sejak November 2011 ini telah bekerja sama dengan sejumlah badan penanganan bencana nasional dari berbagai negara ASEAN. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan lembaga internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengirimkan bantuan dengan cepat.
Saat bencana besar terjadi, AHA bekerja sama dengan Sekjen ASEAN untuk mengerahkan lebih banyak sumber daya dan memudahkan upaya koordinasi dengan pemimpin negara ASEAN. (jef/asr)