Showing posts with label 2018 at 03:29AM. Show all posts
Showing posts with label 2018 at 03:29AM. Show all posts

Thursday, December 27, 2018

Pelebaran Sungai Ciliwung, Anies Fokus Pembebasan Lahan

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tengah memproses permintaan Presiden Joko Widodo soal pelebaran sungai Ciliwung menjadi 40 meter hingga 60 meter.

Permintaan itu diketahui disampaikan Jokowi saat keduanya tengah meninjau lokasi proyek Bendungan Sukamahi, Rabu (26/12).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan pihaknya memang sepakat dengan pelebaran sungai karena ada penyempitan di sejumlah titik. Namun, katanya, selama ini ada kendala dalam upaya pelebaran, yakni terkait pembebasan lahan.

Saat ini, kata Anies, yang menjadi fokus utama adalah soal pembebasan lahan di Bidara Cina, Jakarta Timur. Pembebasan lahan di lokasi tersebut bertujuan untuk membuat sodetan Sungai Ciliwung.

Dengan sodetan itu, debit air Sungai Ciliwung dari hulu akan bisa langsung dialirkan ke Kanal Banjir Timur (KBT).

"Itu sedang dalam proses juga, mudah-mudahan hari Senin besok kita akan ada pertemuan khusus soal itu," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/12).

Kali Ciliwung yang membelah kota Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, 14 Juni 2018.Kali Ciliwung yang membelah kota Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, 14 Juni 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Anies mengakui ada perbedaan istilah dalam upaya pelebaran sungai itu antara dirinya dan Jokowi.

"Sebenarnya kita diskusinya adalah soal lebar sungai, Pak Presiden menyebut istilahnya normal," kata dia.

Anies diketahui tak lagi menerapkan konsep normalisasi untuk sungai-sungai di wilayah Jakarta. Ia kemudian menerapkan kebijakan naturalisasi sungai dalam rangka mengembalikan sungai di Jakarta kembali seperti semula.

"Pelebaran sungai saja untuk alirannya tidak terganggu. Jangan dikonflikkan begitu [antara normalisasi dengan naturalisasi]," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Anies untuk tetap melakukan pelebaran sungai. Tujuannya, untuk meminimalisasi potensi banjir di Ibu Kota.

"Pelebaran Sungai Ciliwung masih sangat diperlukan, meski yang dilakukan Pak Gubernur, seperti membuat tanggul resapan dan drainase itu sudah dikerjakan dan diselesaikan," ujar Jokowi saat meninjau Bendungan Sukamahi, Rabu (26/12).

Kondisi bantaran Sungai CIliwung yang padat dengan pemukiman.Kondisi bantaran Sungai CIliwung yang padat dengan pemukiman. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Jokowi meminta agar pelebaran sungai Ciliwung bisa mencapai 60 meter. Saat ini, kata Jokowi, lebar Sungai Ciliwung hanya sekitar 12-15 meter saja.

Pemerintah pusat juga tengah melakukan pembangunan Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perhitungannya, kehadiran dua bendungan bisa mengurangi potensi aliran air ke Sungai Ciliwung sekitar 30 persen.

Progres pembangunan bendungan Sukamahi baru mencapai 15 persen sementara untuk bendungan Ciawi baru mencapai sembilan persen. Hal itu dikarenakan pembangunan kedua bendungan terkendala masalah pembayaran untuk pembebasan lahan.

(arh)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2ReIUkI
December 28, 2018 at 03:29AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2ReIUkI
via IFTTT
Share:

Sunday, December 16, 2018

Saturday, December 15, 2018

Bantah Rusak Bendera di Riau, PDIP Sindir Bus Mewah Demokrat

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membantah memerintahkan pihak lain untuk merusak atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Terlebih, kata Hasto kejadian tersebut di Riau yang bukan menjadi basis partai besutan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Hasto lantas menyinggung keberadaan bus kampanye Demokrat yang eksklusif, lux, dan mahal. Menurutnya, bus tersebut ketika melintas di wilayah yang menjadi basis PDIP selalu aman.

"Ketika Bus Kampanye Demokrat yang eksklusif, lux dan mahal melintas di wilayah yang menjadi basis PDI Perjuangan pun semua aman-aman saja," kata Hasto lewat keterangan tertulis, Sabtu (15/12).


PDIP, kata Hasto mengutuk keras berbagai provokasi yang mengganggu jalannya tahapan pemilihan umum (Pemilu), termasuk cara-cara kotor dengan merusak atribut kampanye partai lain. Menurut Hasto, tak ada keuntungan yang didapat PDIP bila merusak atribut partai lain.

"Apalagi demokrat. Sebab kami tidak punya ilmu merusak. Secara survei, terbukti tidak ada irisan pemilih antara Demokrat dan PDI Perjuangan. Sebab jika elektoral Demokrat turun, larinya ke Gerindra, bukan ke PDI Perjuangan," ujarnya.

PDIP: Bus Kampanye Demokrat yang 'Lux' Aman Melintas di BasisAtribut dan bendera Partai Demokrati dirusak di Pekabaru, Riau. (Dok. Partai Demokrat)

Hasto menyatakan bahwa dirinya menjalankan perintah Megawati selaku Ketua Umum PDIP untuk menjaga disiplin anggota dan kader partai. Menurut dia, tidak ada anggota PDIP yang punya perilaku merusak atribut partai lain lantaran sanksinya sangat tegas dan berat, yakni pemecatan.

Hasto lantas menyinggung penyerangan Kantor PDIP pada 27 Juli 1996 atau yang dikenal dengan peristiwa 'Kuda Tuli'. Hasto menyatakan pihaknya ketika itu tidak melodramatik dan tidak latah menuduh Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang saat itu menjabat Kepala Staf Komando Daerah Militer Jaya.

"Kami menempuh jalur hukum dan yang kami tuduh adalah pemerintahan yang antidemokrasi-otoriter, meskipun saat itu Pak SBY mungkin mengetahui hal ikhwal serangan itu," kata dia.

Atas kejadian perusakan atribut Demokrat di Pekanbaru, Hasto meminta polisi bertindak tegas dan tuntas. Dia juga mengingatkan agar seluruh anggota dan kader partai semakin waspada terhadap berbagai bentuk adu domba.

(fra/DAL)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2Cfo9Ne
December 16, 2018 at 03:29AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Cfo9Ne
via IFTTT
Share:

Monday, December 10, 2018

Blak-blakan Jokowi Jawab Fitnah Asing-Aseng hingga PKI

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyebut fitnah tentang dirinya antek asing dan aseng sebagai politik tidak beradab. Jokowi mengaku heran fitnah terus dialamatkan kepadanya, ketika banyak aset-aset negara yang selama ini dikuasai asing, telah diambil alih semasa pemerintahannya.

"Inilah cara politik yang enggak beradab. Masih terus antek asing, Jokowi antek asing. Antek asing yang di mana?" kata Jokowi saat memberikan sambutannya di acara Rakernas Relawan Bravo-5 di Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12).


Jokowi menunjuk upaya pemerintah ihwal pengambilalihan blok Mahakam yang kini diserahkan ke Pertamina. Begitu juga dengan langkah divestasi 51 persen saham Freeport. "Freeport sudah 40 tahun kita diberi sembilan persen, semua diem, enggak ada yang ngomong," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, memimpin Indonesia dalam tekanan politik yang tinggi pun bukan perkara mudah. Mantan Gubernur DKI itu mengaku kebijakannya menyisakan pro dan kontra, hingga direspons sederet demonstrasi depan istana negara.


"Tapi saya maju terus," ujarnya.

Terkait dengan fitnah dirinya antek aseng (China), mantan Wali Kota Solo itu pun mengaku heran. Ia mengakui bahwa fitnah dirinya mengemban kepentingan China bergulir ketika isu tenaga kerja asing (TKA) mencuat.

"Antek aseng lagi, ini dari mana sih? 10 juta wisatawan dibelokkan jadi 10 juta TKA. Padahal kalau kita lihat, jumlah TKA Tiongkok di Indonesia 24 ribu, kalau kita lihat TKA kita di Hong Kong 140 rubu, di Taiwan 200 ribu. Lebih banyak yang di sana daripada di sini," kata Jokowi menegaskan.

Fitnah Anak Turunan PKI
Pada kesempatan itu Jokowi juga kembali mengungkap kegeramannya terkait fitnah dirinya berdarah Partai Komunis Indonesia. Jokowi mengaku itu merupakan isu lama, namun terus digoreng oleh pihak-pihak yang ingin menjelekkannya.

"Isu saya PKI sudah masuk di Jateng, Jabar, Depok Bogor Sukabumi, sudah mulai lagi, isunya ya itu-itu aja, isu PKI," kata Jokowi.

Kepada para relawan yang hadir, Jokowi pun menegaskan silsilahnya dengan menelusuri ke banyak kiai dan dan masjid-masjid di kampung halamannya.

"Saya tanya ke sana, kakek-nenek saya di Solo. Saya sampaikan, keluarga saya, keluarga besar bapak-ibu saya, kakek-nenek saya semua Muslim. Tidak ada satu pun yang pernah PKI," ujarnya. (tst/ain)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2rvOOiS
December 11, 2018 at 03:29AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2rvOOiS
via IFTTT
Share: