Showing posts with label 2018 at 08:34AM. Show all posts
Showing posts with label 2018 at 08:34AM. Show all posts

Wednesday, December 26, 2018

6 Fakta Menarik Setelah Liverpool Kalahkan Newcastle United

Jakarta, CNN Indonesia -- Liverpool meraih kemenangan ke-16 pada musim ini usai mengalahkan Newcastle United empat gol tanpa balas dalam lanjutan liga Inggris 2018/2019. Berikut fakta-fakta menarik setelah Liverpool mengalahkan Newcastle.

Gol-gol Dejan Lovren, Mohamed Salah, Xherdan Shaqiri, dan Fabinho di Stadion Anfield membuat Liverpool kian kukuh di puncak klasemen. The Reds saat ini memiliki 51 poin dari 16 kemenangan dan tiga hasil imbang hingga separuh musim liga Inggris 2018/2019.

Liverpool pun mempertahankan peluang menjadi juara liga Inggris untuk kali pertama sejak tahun 1990.

Berikut fakta-fakta menarik setelah Liverpool mengalahkan Newcastle United dalam lanjutan liga Inggris musim ini:

1. Juergen Klopp mencatatkan kemenangan ke-100 bersama Liverpool di berbagai ajang setelah memimpin klub dalam 181 laga sejak 2015.

6 Fakta Menarik Setelah Liverpool Kalahkan Newcastle UnitedMohamed Salah tercatat sebagai pemain tersubur Liverpool pada musim ini dengan 12 gol di liga Inggris. (Reuters/Lee Smith)
2. Mohamed Salah terlibat dalam 35 gol dri 28 pertandingan kandang bersama Liverpool dengan rincian mencetak 25 gol dan 10 assist. Dalam laga melawan Newcastle, Salah mengemas satu gol dan satu assist.

3. Xherdan Shaqiri menjadi salah satu pemain yang sering mencetak gol bagi Liverpool dalam beberapa laga terakhir. Dalam empat laga terakhir, Shaqiri mencetak empat gol.

4. Liverpool menjadi satu-satunya kesebelasan yang tidak terkalahkan hingga paruh musim ini, menyerupai raihan Arsenal pada musim 2003/2004, Manchester United pada musim 2010/2011, dan Manchester City pada musim lalu.

5. Liverpool tidak terkalahkan selama bulan Desember 2018 dan selalu meraih kemenangan dari tujuh laga yang dijalani.

6. Kekalahan empat gol tanpa balas merupakan yang terburuk bagi Newcastle ketika bertamu ke Stadion Anfield sejak mengalami kekalahan dengan skor sama pada 31 tahun lalu. (nva)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2AeD6hm
December 27, 2018 at 08:34AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2AeD6hm
via IFTTT
Share:

Wednesday, December 19, 2018

Survei LSI: Reuni 212 Gagal Gerus Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf

Jakarta, CNN Indonesia -- Reuni 212 yang digelar oleh Persaudaraan Alumni 212 di Monas, Jakarta, 2 Desember 2018 lalu gagal menggerus elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.

Berdasarkan survei terbaru LSI Denny JA soal efek elektoral Reuni 212, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 54,2 persen suara, tetap unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mendapat 30,6 persen suara.

"Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf setelah Reuni 212 masih di atas 50 persen dan unggul di atas 20 persen dibandingkan dengan Prabowo-Sandi," demikian keterangan dalam rilis survei LSI Denny JA.

Survei LSI Denny JA dilakukan pada 5-12 Desember atau tiga hari setelah Reuni 212. Survei ini mengambil sampel 1.200 responden dengan metode multistage random sampling.

Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error sebesar plus minus 2,8 persen.

Dari 1.200 responden itu, sebanyak 58,5 persen pernah mendengar Reuni 212, 38 persen tidak pernah mendengar dan 3,5 persen tidak tahu. 

LSI Denny JA mengelaborasi segmen tersebut. Hasilnya, dari 58,5 persen yang pernah mendengar Reuni 212, sebanyak 50 persen diantaranya memilih Jokowi-Ma'ruf dan 36,6 persen memilih Prabowo-Sandi. Sementara dari 38 persen yang tak pernah mendengar Reuni 212, ada 61,6 persen memilih Jokowi-Ma'ruf dan 21,5 persen memilih Prabowo-Sandi.

Untuk 3,5 persen yang tidak tahu Reuni 212, sebanyak 42,9 persen diantaranya memilih Jokowi-Ma'ruf dan 28,6 persen memilih Prabowo-Sandi.

Survei Denny JA juga menyoroti kesukaan terhadap Reuni 212. Dari 58,5 persen yang pernah mendengar Reuni 212, sebanyak 54,5 persen di antaranya mengaku suka, 26 persen tidak suka, dan 19,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Untuk segmen kesukaan ini Jokowi-Ma'ruf juga masih unggul dari Prabowo.

Dari 54,5 persen yang menyukai Reuni 212, sebanyak 43,6 persen diantaranya memilih Jokowi-Ma'ruf dan 40,7 persen memilih Prabowo-Sandi. Untuk 26 persen yang tidak menyukai Reuni 212, ada 61,8 persen yang memilih Jokowi-Ma'ruf dan hanya 27,6 persen memilih Prabow-Sandi. Sementara dari 19,5 persen yang tidak tahu Reuni 212, ada 52,6 persen memilih Jokowi-Ma'ruf dan 37,2 persen memilih Prabowo-Sandi.

LSI Denny JA mengungkap beberapa alasan mengapa Reuni 212 gagal menggerus elektabilitas Jokowi. Salah satunya adalah faktor Rizieq Shihab di Reuni 212.

Tokoh ini dikenal lantang menyuarakan slogan NKRI Bersyariah. Nyatanya, slogan itu tak diminati oleh pemilih, bahkan di kalangan yang menyukai Reuni 212.

Survei LSI Denny JA mengungkap dari 54,5 persen yang menyukai Reuni 212, hanya 12,8 persen yang mendukung NKRI bersyariah. Selebihnya ada 83,2 persen mendukung NKRI berdasarkan Pancasila dan 4 persen yang tidak menjawab. (wis)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2T0n6qm
December 20, 2018 at 08:34AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2T0n6qm
via IFTTT
Share:

Monday, November 19, 2018

Penentang Perda Diskriminatif Disebut Sejalan dengan UUD 1945

Jakarta, CNN Indonesia -- Setara Institute menganggap pernyataan Ketua Umum PSI Grace Natalie soal partainya yang tidak mendukung perda-perda diskriminatif berdasarkan agama tertentu sejalan dengan UUD 1945.

"Secara substantif tidak ada yang salah dengan pernyataan Grace, bila dikaitkan dengan masalah aktual jaminan kebebasan beragama/berkeyakinan sebagai hak konstitusional warga yang diatur oleh UUD NRI tahun 1945," seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (20/11).

"Ketum PSI tersebut justru sedang mengingatkan masalah serius konstruksi hukum Indonesia sebagai negara hukum Pancasila."

Hal ini dilontarkan menanggapi dilaporkannya Grace ke Bareskrim Polri oleh Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI). Melalui kuasa hukumnya, Eggi Sudjana, PPMI menuntut Grace terkait pernyataannya untuk tidak akan mendukung Peraturan Daerah berdasarkan agama. Hal ini disampaikan dalam pidato sambutan pada acara peringatan hari ulang tahun keempat PSI di BSD, Tangerang, Minggu (18/11).

Lebih lanjut Setara mengimbau agar pihak kepolisian melakukan moratorium terhadap pasal-pasal karet yang kerap digunakan terkait dengan penodaan agama. Ini merujuk pada pasal 156a KUHP, UU No 1/PNPS/1965 maupun UU No 11 tahun 2008 tentang UU ITE.

Pasalnya, berdasarkan studi Setara Institute, pelaporan kasus penodaan agama sebagian besar tidak berkaitan langsung dengan substansi penodaan yang dipersoalkan. Penodaan disini terkait menghina atau merendahkan doktrin teologis tertentu. Tapi, banyak kasus penodaan agama yang distimulasi oleh kepentingan-kepentingan politik. Terutama terkait pemilihan kepala daerah maupun nasional.

Setara mengklaim berdasarkan studi sejak 1965 hingga 2017, motif dan kepentingan politik di balik pelaporan penodaan agama lebih dominan dibandingkan tujuan penegakan hukum itu sendiri. Proses peradilannya pun banyak diwarnai dengan tekanan politis melalui mobilisasi massa.

Setara juga menganggap bahwa pelaporan Grace ke Bareskrim Polri oleh Eggi menggunakan pasal-pasal penodaan agama didorong oleh motif dan kepentingan politik. Sehingga, lembaga ini mengingatkan agar pihak kepolisian untuk tidak hanyut dalam permainan politik politisi dengan dalih penodaan agama. (eks/eks)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2BiTTAL
November 20, 2018 at 08:34AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2BiTTAL
via IFTTT
Share: