Niatan itu diungkapkan Mahathir saat berbicara di depan para delegasi yang hadir dalam pertemuan tahunan kedua Parti Pribumi bersatu Malaysia (PPBM) pada Minggu (30/12) pekan lalu.
Dalam pertemuan itu, Mahathir menyatakan tetap akan menepati janjinya sebelum pemilu, meski partainya itu mendorong ia untuk tetap mempertahankan jabatan.
"Tetapi kita hanya bisa memenangkan pemilu kemarin dengan partai koalisi kita (Pakatan Harapan), dan untuk memiliki koalisi partai ini, salah satu syaratnya adalah bahwa perdana menteri, mantan musuh mereka, hanya dapat menjadi PM sementara waktu," lanjutnya seperti dikutip The Strait Times pada Senin (31/12).
Mahathir mengaku tidak bahagia dengan kondisi tersebut, tetapi menurut dia tujuan utama koalisi PH dibentuk adalah untuk menggulingkan PM Najib Razak.
"Saya harus menerima syarat untuk menyingkirkan Najib dan kami tidak bisa melakukan apa pun selama Najib berkuasa," kata Mahathir di depan sekitar 1.900 delegasi.
"Itulah sebabnya kita duduk bersama, dan berpelukan di antara musuh lama. Hal itu terlihat sangat aneh pada waktu itu tapi sekarang terlihat normal ketika Anda melihat saya duduk dengan musuh saya dalam satu meja yang sama."
Pidato Mahathir tersebut menjawab spekulasi selama ini terkait apakah pria 92 tahun itu akan menepati janjinya kampanye atau tidak.
Selain PPMB, koalisi berkuasa Pakatan Harapan terdiri dari PKR, Partai Aksi Demokrat, dan Partai Amanah Negara.
PPBM kini menguasai 16 kursi parlemen dari semula hanya 13 kursi setelah sejumlah politikus UMNO membelot.
Sejumlah politikus PPBM menuturkan kepala DPD PPBM wilayah Kelantan, Zulkifli Zakaria, telah mengajukan mosi kepada majelis untuk mendukung Mahathir untuk tetap bertahan sebagai PM. Namun, Kepala DPD PPBM Negeri Sembilan Rais Yatim mengatakan mosi tersebut nampaknya tidak akan diterima oleh partai lainnya dalam koalisi.
"Ini adalah mosi yang baik, tapi perasaan Anwar, istri, dan partainya perlu juga dilihat dari perspektif praktis dan masuk akal," ucap Yatim.
"Kami diwarisi pemerintahan yang korup sebelumnya dan memulihkannya bukan suatu tugas yang mudah. Waktu adalah masalahnya," kata Mukhriz. (rds/ayp)
http://bit.ly/2An5nCq
December 31, 2018 at 09:57PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2An5nCq
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment