"Masih dicari, pelakunya belum ditangkap," ujar Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (31/12).
Kamal mengatakan polisi telah memeriksa keterangan dua saksi kejadian yakni EIT dan TMK. Dugaan sementara, kata dia, pelaku melakukan pencurian dengan kekerasan.
"Motifnya pencurian karena motor sempat dibawa pelaku," tutur Kamal.
Sebelumnya, berdasarkan rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (31/12), pada pukul 19.25 WIT saksi EIT hendak menuju rumahnya yang juga berada di depan Gereja Efata.
Sesampainya di depan Gereja tersebut, terdapat dua orang tak dikenal mengendarai kendaraan sepeda motor datang menghampiri korban dan saksi EIT.
Pada saat bertemu dengan saksi EIT dan korban, pelaku hendak merampas tas milik korban. Tak terima tasnya diambil, terjadi aksi perlawanan dari korban dan saksi EIT. Pelaku langsung membacok korban dengan parang yang berada di balik bajunya. Melihat kejadian itu, saksi EIT pergi meninggalkan korban kemudian melapor ke Polres Jayawijaya.
Pascakejadian, anggota kepolisian Polda Papua langsung menuju ke tempat kejadian perkara. Sesampainya di TKP, bersama saksi lainnya, yaitu TMK dan salah satu warga sekitar langsung membawa korban ke RSUD Wamena untuk diberikan perawatan medis. Polisi diketahui telah menemukan motor korban yang dirampas oleh pelaku di Sinapuk, Wamena.
Dari hasil autopsi, korban tewas usai menderita luka sobek pada lengan kanan dengan panjang 5 centimeter (cm), lebar 2 cm dan dalam 3 cm. Juga terdapat luka sobekan pada ketiak kanan dengan panjang 3 cm, lebar 1 cm dan dalam 1 cm. Begitu juga luka pada dada sebelah kanan atas dengan dalam 5 cm.
Identitas Pelaku Diketahui
Sementara itu Kepala Kepolisian Resor Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Yan Pieter Reba mengatakan petugas sudah mengantongi identitas salah satu pelaku.
"Kami sudah mengantongi identitas salah satu tersangka pembunuhan Ibu Pendeta Claarce Rinssampesy dan sementara dalam pencarian," kata Pieter Reba, di Wamena seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan pencarian terhadap pelaku pembunuhan seorang pendeta itu melibatkan personel TNI. Pieter menyatakan petugas akan menindak tegas tersangka jika melawan petugas.
"Jika pelaku melakukan perlawanan, saya akan tembak di tempat," katanya. (ani/ain)
http://bit.ly/2EYVte6
December 31, 2018 at 08:34PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2EYVte6
via IFTTT
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
ReplyDeleteNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut