Film animasi tersebut membawa penggemar ke semesta Spider-Man yang benar-benar baru, termasuk dengan memperkenalkan karakter Spider-Gwen.
Dengan skor 97% di Rotten Tomatoes, animasi ini juga mendapat nilai A+ di CinemaScore. Ternyata, memang membutuhkan usaha yang luar biasa untuk membuat film ini.
"Kami ingin membuat pengalaman serupa seperti saat kau membuka buku komik atau novel grafis untuk pertama kalinya," ujar Phil Lord yang bersama Chris Miller menjadi otak Spider-Man: Into the Spider-Verse.
Lord menjelaskan, film ini membutuhkan 800 orang yang bekerja selama empat tahun, sementara setiap artis memerlukan waktu seminggu untuk menyelesaikan setiap detik dari 117 menit durasi film.
Baik Lord maupun Miller mengaku mereka tidak mendapatkan gambar seperti yang diinginkan sampai 1,5 tahun setelah proses berjalan.
Minggu lalu, Spider-Man disebut merilis mini album menyambut Natal. Dalam album bertajuk Spider-Man: Into the Spider-Verse - A Very Spidey Christmas EP ada lima lagu termuat, Spidey-Bells (A Hero's Lament) dan Up on the House Top yang dinyanyikan oleh Chris Pine, Deck the Halls oleh Jake Johnson, Joy To The World oleh Shameik Moore dan penampilan spoken word The Night Before Christmas 1967 oleh Jorma Taccone.
Anda tidak salah baca, orang-orang yang terlibat dalam mini album itu adalah mereka yang juga berkontribusi dalam film. Sebelumnya, di dalam film terdapat dialog lelucon yang mengatakan Spider-Man merilis album Natal sendiri.
Album pengiring filmnya sendiri lebih banyak bernada hip hop, dengan Post Malone, Jaden Smith, Nicki Minaj, Lil Wayne dan Ty Dolla $ign tercantum sebagai beberapa penyanyinya.
Menyusul kesuksesan Spider-Man: Into the Spider-Verse, berhembus kabar yang menyebutkan pembuatan film Spider-Gwen saat ini sedang didiskusikan.
[Gambas:Youtube] (rea)
http://bit.ly/2AxFpwj
December 31, 2018 at 09:57PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2AxFpwj
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment