"Saya angkat selimutnya. Kemudian saya mencoba menyentuh bagian tubuh di balik celana dalam. Saya benar-benar memegangnya. Dia (pesuruh) bangun dan saya pergi dari kamarnya," kata Duterte dalam pidatonya pada Minggu (30/12) pekan lalu, seperti dilansir AFP pada Senin (31/12).
Hal itu membuat kalangan pegiat perempuan murka. Petinggi Partai Gabriela, Joms Salvador mengecam pernyataan Duterte dan menuduhnya hendak memperkosa.
"Pemerkosaan bukan cuma terjadi jika ada penetrasi antara alat kelamin. Jika pelaku menggunakan bagian tubuh lain seperti jari maka itu juga termasuk pemerkosaan," kata Salvador.
"Berkelakar soal praktik pelecehan sama saja menganjurkan pemerkosaan, dan dalam hal ini obyeknya adalah pembantu rumah tangga," kata Enriquez.
Juru bicara kepresidenan Filipina belum memberikan komentar soal kecaman itu.
Bukan kali ini saja komentar Duterte dianggap melecehkan dan merendahkan perempuan. Dua tahun lalu, ketika sedang berkampanye dalam pemilihan presiden dia mengatakan berhasrat memperkosa seorang misionaris perempuan asal Australia yang meninggal dalam kerusuhan di penjara setempat.
http://bit.ly/2EXOy4P
December 31, 2018 at 04:45PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2EXOy4P
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment