Sunday, December 30, 2018

Grab Diisukan Dongkrak Target Investasi Jadi Rp72,4 Triliun

Jakarta, CNN Indonesia -- Grab menargetkan untuk menambah pendanaan seri H miliknya jadi US$5 miliar (Rp72,4 triliun; kurs Rp14.490) tahun depan. Sebelumnya, Grab telah mengamankan US$3 triliun (Rp43,4 triliun) untuk pendanaan seri H miliknya pada 2018, seperti disebutkan seorang sumber TechCrunch, Jumat (28/12). Grab menolak berkomentar atas pernyataan ini.

Grab telah membuka pendanaan seri H sejak Juni 2018. Sejak saat itu, investor dari Toyota, Microsoft, Booking Holdings, Yamaha, dan SoftBank telah menyuntikkan dananya.

Pendanaan terakhir dari Yamaha telah membuat Grab mengamankan US$2,7 miliar. Jelang akhir tahun berhembus kabar kalau salah satu investor terdahulunya, SoftBank kembali menanam modal lewat Softbank Vision Fund senilai US$1,5 miliar, seperti dilaporkan Reuters.

Berarti total investasi yang ditanam di Grab ketika tutup tahun 2018 telah mencapai US$4,2 miliar. Berarti Grab hanya perlu menambah suntikan dana US$800 juta untuk mencapai target investasi US$5 miliarnya.

Angka ini jauh meninggalkan Gojek yang mengumpulkan US$2,7 miliar lewat pendanaan seri E dan pendanaan korporasi. Angka ini juga diatas investasi seri G Tokopedia yang mencapai US$1,1 miliar.

Grab tercatat menjadi salah satu perusahaan teknologi yang paling banyak disiram investasi dalam sejarah Asia Tenggara. Berdasarkan data CrunchBase, saat ini setidaknya Grab telah mendapat investasi hingga US$6,8 miliar.

Nilai valuasi Grab mencapai US$11 miliar ketika perusahaan itu pertama membuka pendanaan seri H mereka pada Juni. Saat ini tidak jelas berapa valuasi perusahaan itu setelah mereka mengumpulkan investasi baru. Sementara valuasi Gojek diperkirakan sebesar US$5 miliar.

Grab juga menjadi perusahaan teknologi dengan konsumen paling banyak di Asia Tenggara. Wilayah dengan konsumen sejumlah 650 juta jiwa. Grab mengklaim aplikasinya telah diunduh 130 juta kali dan telah menyelesaikan 2,5 miliar perjalanan.

Saat ini Grab tengah melakukan langkah agresif untuk melebarkan bisnis fintech dan menyediakan aplikasi super (super-app) di Asia Tenggara. Aplikasi super adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana satu aplikasi bisa digunakan untuk menyelesaikan berbagai kebutuhan pengguna.

Secara finansial, Grab diasumsikan belum berhasil mengantongi keuntungan. Namun, perusahaan ini telah mengatongi pendapatan US$1 miliar dan diperkirakan pendapatan ini akan berlipat ganda di 2019. (eks)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2EX3gcp
December 31, 2018 at 03:50PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2EX3gcp
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment