Hal ini dilakukan karena mereka dianggap telah terpengaruh dengan perdagangan manusia.
RAB mengatakan mereka telah menghentikan enam wanita muda dan empat pria di salah satu stasiun pengawas di pantai Shah Porir Dwip, pada Kamis malam. Mereka ditangkap sebelum menaiki perahu yang akan berjalan mengiringi danau Naf, pemisah antara Bangladesh dan Myanmar.
"Mereka akan menuju Malaysia melalui Teluk Benggala. Perempuan tersebut tidak berusia lebih dari 22 tahun. Mereka tergoda kesempatan menikahi penduduk mapan di Malaysia," kata Ketua Bazar RAB Cox Mahedi Hasan, yang dikutip dari AFP.Beberapa tahun terakhir para penyelundup manusia telah berhasil membawa puluhan ribu pengungsi Rohingya ke Malaysia. Bangladesh mulai melancarkan operasi pada 2015, setelah pemerintah Thailand menemukan kuburan massal dan banyak perahu kecil terombang-ambing di laut.
Bangladesh bagian tenggara merupakan rumah bagi sekitar satu juta penduduk Rohingya. Sebagian dari mereka datang sejak melarikan diri dari Myanmar tahun lalu akibat agresi militer, dan saat ini mereka bertempat tinggal di kemah-kemah yang besar.
Hasan mengatakan penyelundup meminta biaya perjalanan untuk wanita sebesar US$100 (Rp1,4 juta) dan pria dikenakan biaya US$250 (Rp3,57 juta)."Seharusnya masing-masing dari mereka mengeluarkan biaya lagi 200 ribu taka (sekitar Rp34,1 juta) begitu kapal melewati perairan Thailand," ujar dia.
RAB mengatakan dua dari mereka yang ditangkap berasal dari Myanmar yang datang ke Bangladesh pada 2000 sampai 2001. Sedangkan sisanya merupakan bagian dari eksodus sekitar 720 ribu orang pada tahun yang lalu.
Pada awal bulan ini penjaga pantai Bangladesh menemukan perahu di teluk Bengal yang membawa 33 orang Rohingya ke Malaysia. Perairan dikatakan sedang tenang pada November dan Maret. Pada waktu itu bahkan kapal kecil bisa berjalan jauh via teluk Bengal dan laut Andaman. (jef/fea)
https://ift.tt/2Q5Sias
December 01, 2018 at 03:01AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Q5Sias
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment