"Temuan awal dari penyelidikan kami menunjukkan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak," bunyi pernyataan misi PBB di Afghanistan seperti dikutip dari AFP, Jumat (30/11).
Konflik antara pemerintah Afghanistan dan Taliban dinilai akan terus membahayakan keamanan rakyat sipil. Menurut penyelidikan yang dilakukan PBB, tercatat setidaknya 8.050 korban tewas dan terluka pada periode Januari hingga September tahun ini.
Serangan itu terjadi di tengah baku tembak antara pasukan khusus Afghanistan dengan Taliban pada Selasa (27/11). Pasukan Afghanistan dibantu oleh AS dalam serangan tersebut.Sebelumnya, otoritas provinsi mengatakan beberapa anggota keluarga di lokasi sekitar pertempuran tewas dalam serangan tersebut. Seorang pejabat mengatakan setidaknya 18 warga sipil tewas. Namun kabar tersebut belum dapat dikonfirmasi. NATO mengatakan masih menyelidiki insiden itu.
NATO mengatakan bantuan udara dari AS diminta oleh pasukan keamanan Afghanistan di lapangan ketika militan mengerahkan senjata berat.
Haji Mohammad, yang tinggal dekat dengan lokasi insiden, mengatakan serangan terjadi setelah Taliban dan pasukan keamanan memasuki sebuah rumah selama pertempuran dan membunuh beberapa warga sipil dan sembilan pemberontak.
Kekerasan kian meningkat sejak pasukan AS dan Afghanistan terus melancarkan serangan udara dan darat terhadap pemberontak Taliban dan ISIS pada tahun lalu. Taliban merespons itu dengan meningkatkan serangan balik kepada Afghanistan. (fey/ain)https://ift.tt/2BIBPjW
December 01, 2018 at 01:00AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2BIBPjW
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment