Tuesday, December 11, 2018

Eks Bos 1MDB Ditahan atas Dugaan Pemalsuan Laporan Audit

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Presiden sekaligus pemimpin eksekutif 1Malaysia Development Berhad (1MDB), Arul Kanda Kandasamy, ditahan karena diduga berperan memanipulasi laporan audit keuangan lembaga tersebut, Selasa (11/12).

"Arul Kanda ditahan hari ini sekitar pukul 10.32 setelah diperiksa di markas Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya," ucap MACC melalui pernyataan seperti dikutip Channel NewsAsia.

Arul akan menghadapi sidang dakwaan Rabu (12/12) bersama dengan mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, yang juga terjerat skandal korupsi 1MDB.

Dalam pernyataan itu, MACC juga mengonfirmasi bahwa Najib kembali ditangkap pada Senin (10/12), namun bebas di hari yang sama dengan membayar jaminan.

"Dakwaan akan dibacakan dalam sesi persidangan terpisah di Pengadilan Kuala Lumpur pada 12 Desember pukul 08.00 waktu lokal," kata MACC.

Auditor Publik Malaysia, Madinah Mohamad, mengungkap bahwa laporan audit akhir 1MDB dimanipulasi atas sepengetahuan Najib.

Madinah mengatakan beberapa paragraf dihapus dari laporan itu, salah satunya mengenai keikutsertaan pengusaha Low Taek Jho atau Jho Low dalam pertemuan dewan 1MDB.

Dia mengatakan informasi mengenai masalah status finansial 1MDB juga tidak dijabarkan dalam laporan itu.

Jho Low adalah tokoh yang disebut-sebut sebagai dalang di balik plot korupsi besar-besaran 1MDB.

Skandal 1MDB ini disebut-sebut sebagai salah satu kasus korupsi terbesar sepanjang sejarah Malaysia, yang juga menyeret nama Najib.

Keseluruhan kasus ini pertama kali menjadi perhatian publik setelah pada 2015, Wall Street Journal melaporkan aliran dana sebesar US$700 juta dari 1MDB ke rekening pribadi Najib.

Sejauh ini, Najib telah dijerat 40 dakwaan, termasuk pencucian uang dan penyalahgunaan kekuasaan dalam skandal 1MDB. (rds/has)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2B7NU0q
December 11, 2018 at 10:50PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2B7NU0q
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment