Bambang memaknai kepindahan Lulung tersebut dalam berbagai hal, salah satunya soal hijrahnya Lulung ke partai pro ulama.
"Ini merupakan hijarahnya aspirasi umat dari partai (pro) penista agama ke partai pro ulama dan pro rakyat," kata Bambang usai rapat paripurna pelantikan anggota PAW di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (27/11).
Kepindahan Lulung tersebut, kata Bambang, juga dimaknai untuk mewujudkan kepemimpinan yang berasal dari kalangan umat. Keberadaan Lulung di PAN, sambungnya, diharapkan bisa menjadikan PAN Jakarta menjadi rumah bagi umat Islam di Jakarta.
"Bersama haji Lulung ingin menjadi PAN Jakarta untuk menjadikan PAN rumah besar umat Islam Jakarta," ujarnya.
Lebih dari itu, Bambang menuturkan hadirnya Lulung membuat warga Betawi bisa menyampaikan aspirasi sosial, budaya, dan politik melalui PAN.
"Selamat datang Pak Haji Lulung," katanya.
Di sisi lain, Lulung menyampaikan terima kasih atas sambutan dan dukungan DPW PAN kepada dirinya. Lulung kemudian kembali menjelaskan persoalan di PPP yang akhirnya membuat dirinya dipecat sebagai kader.
"Saya dipecat oleh partai saya karena saya tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok," kata Lulung.
Lulung mengungkapkan dirinya sempat bersilaturhami dengan para ulama dan tokoh masyarakat sebelum akhirnya memilih untuk hijrah ke PAN. Ia menilai PAN merupakan partai yang paling amanah di Indonesia.
"Jatuh lah pilihan saya kepada partai yang paling amanah di republik ini yaitu partai PAN," ujarnya.
Lulung pun berharap di Pemilu 2019 mendatang PAN DKI bisa masuk dalam tiga partai besar di DPRD DKI.
"Insyaallah PAN akan mendominasi, masuk nominasi ke 3 besar partai khususnya di Jakarta kita akan mengambil salah satu pimpinan di DPRD," tutur Lulung.
Lulung mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua DPRD DKI. Pengunduran diri Lulung tersebut telah disahkan lewat rapat paripurna pada 4 Oktober 2018 lalu.
Lulung mengundurkan diri karena berpindah dari PPP ke PAN untuk maju sebagai caleg. Lulung pindah ke PAN karena beralasan konflik berkepanjangan di internal PPP. Tak hanya konflik di internal, menurut Lulung, PPP juga memiliki konflik dengan warga Jakarta yang hingga saat ini belum selesai.
PPP terbelah ketika Djan Faridz dan Romahurmuziy saling mengklaim kepimpinan partai berlambang kakbah. Perpecahan meruncing ketika PPP Romy mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ketimbang Anies Baswedan di Pilkada DKI 2017.
(dis/DAL)https://ift.tt/2KzJDHj
November 28, 2018 at 01:04AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2KzJDHj
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment