"Kami menghargai kerja sama dengan Boeing, tetapi kami tidak menyadari perangkat Sistem Tambahan Pengenalan Manuver (MCAS) yang dipasang di MAX 8," kata juru bicara maskapai American Airlines Group Inc, seperti dilansir Reuters, Kamis (15/11).
Lembaga Penerbangan Federal AS (FAA) dan Boeing baru-baru ini juga menerbitkan panduan khusus untuk awak yang menerbangkan pesawat MAX 8. Hal itu dilakukan selepas jatuhnya salah satu pesawat itu yang dioperasikan oleh maskapai Lion Air di Indonesia pada 29 Oktober.
Pesawat itu jatuh di perairan dekat Karawang, dan menewaskan 189 orang, terdiri dari penumpang dan seluruh awak.
Boeing disebut merahasiakan informasi tentang anomali sistem AOA di pesawat seri 737 MAX 8.
Sistem pengendalian pesawat AOA inilah yang diperkirakan menjadi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air. Hal ini diungkap oleh para ahli yang ikut dalam penyelidikan, pejabat menengah FAA (Kantor Administrasi Federal AS), dan sejumlah pilot pesawat terbang.
Pejabat FAA yang mengetahui masalah ini menyebut ketika Boeing memberitahukan seri 737 Max 8 dan 9 diberi sistem tambahan, mereka tidak mengungkap adanya potensi anomali sistem tersebut. Boeing juga tidak mengungkap adanya potensi berbahaya dari sistem ini ketika memberikan materi pelatihan dengan maskapai dan regulator.
Penyebabnya adalah pesawat kehilangan daya angkat dari aliran udara menjadi kacau, dan tertarik bobotnya sendiri ditambah gaya gravitasi. (ayp/has)
https://ift.tt/2RTmeTS
November 15, 2018 at 09:55PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2RTmeTS
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment