Tuesday, November 20, 2018

Rekonstruksi Pembunuhan Sopir Taksi Online Palembang Digelar

Palembang, CNN Indonesia -- Polda Sumsel menggelar rekonstruksi perampokan disertai pembunuhan terhadap Sofyan (43) sopir taksi online di Palembang. Rekonstruksi ini digelar oleh Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Mapolda Sumsel, Selasa (20/11).

Meski satu tersangka Akbar (31) masih buron, polisi tetap menggelar rekonstruksi untuk melengkapi berkas dan segera dilimpahkan ke kejaksaan. Rekonstruksi diperankan oleh dua tersangka Franata Ariwibowo alias Frans (16) dan Acundra alias Acun (21). Sementara tersangka Ridwan alias Rido (43) masih dirawat karena mengalami luka tembak dan tersangka Akbar diperankan oleh anggota polisi.

Dalam rekonstruksi tersebut, ditemukan fakta-fakta baru yang sebelumnya belum terungkap. Korban Sofyan tewas bukan karena cekikan tersangka, namun karena tendangan dan injakan para tersangka yang mengarah ke kepala korban.

Adegan berawal saat keempat tersangka memesan taksi online melalui aplikasi dari ponsel milik saksi LA. Korban pun datang mengendarai mobil Daihatsu Sigra bernopol BG 1274 UN warga hitam di Jalan Kolonel H Burlian, Palembang.

Para tersangka pun naik mobil korban dengan posisi duduk Akbar di samping sopir, Acun di belakang sopir, Fran di samping Acun, dan Rido disamping Fran. Korban mengantarkan para tersangka sesuai pesanan ke Simpang Tanjung Api-api.

Sesampainya di lokasi, Acun segera beraksi dengan mencekik korban dari belakang menggunakan tangan. Korban yang meronta, ditahan oleh tersangka Akbar dan Fran yang memegangi tangan dan badannya.

Usai dicekik korban mulai tak sadarkan diri dalam keadaan pingsan dan belum tewas. Akbar pun mengambil posisi sopir dan mengendarai mobil ke Kabupaten Musi Rawas Utara, sementara korban dipindahkan ke bangku tengah.

"Setelah dicekik itu, sopir kami tarik ke belakang. Terus kepala dan lehernya diinjak-injak oleh Rido," ujar tersangka Acun di sela-sela rekonstruksi.

Menyadari korban belum meninggal, korban diletakkan di lantai bangku tengah.Tersangka Rido, Fran, dan Acun menginjak-injak dan menendang kepala korban. Korban yang sempat meminta ampun agar tidak dihabisi, tidak dihiraukan tersangka hingga akhirnya tewas akibat injakan tersebut.

"Sopir itu mati di dalam mobil. Untuk memastikan biar mati, kepala dan leher sopir itu diinjak-injak biar mati. Yang sering menginjak itu Rido kalau posisinya di dalam mobil," kata Acun.

Adegan berlanjut hingga tiba di Desa Lakitan, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas. Para tersangka membuang jenazah korban di tengah kebun sawit agar tidak ditemukan oleh warga.

"Kami gotong mayatnya terus dibuang di semak-semak yang ada lubangnya," ujar Acun.

Setelahnya para tersangka pulang ke rumah masing-masing. Sementara mobil korban dibawa oleh tersangka Akbar yang bertugas untuk menjual mobil tersebut. Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Ajun Komisaris Besar Yudhi Suhariyadi mengatakan, pihaknya menggelar 18 adegan rekontruksi dijalani para tersangka.

"Satu tersangka masih buron, masih kami lacak dan kejar," ujar dia singkat. (idz/eks)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2ziy6YH
November 21, 2018 at 04:46AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2ziy6YH
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment