Menurut Doni, biaya tersebut untuk perawatan sejumlah fitur Smart Toilet.
"Membayar [untuk] biaya perawatan Smart Toiletnya saja. Itu yang menjadi biaya untuk pengelola yang nantinya akan dilakukan pembayaran sewa kepada PD PAL serta pembayaran pemakaian air serta listrik untuk toilet tersebut," kata Donni kepada CNNIndonesia.com saat dihubungi lewat pesan singkat pada Jumat (7/12).
Donni menjelaskan pihak pengelola yang dimaksud adalah PT Saranawisesa Properindo yang merupakan anak perusahaan PD Pembangunan. Perusahaan ini kata Donni ditunjuk untuk mengelola JPM ke depan.
Dana yang dibayarkan oleh pihak PT Saranawisesa Properindo kepada PD PAL yang menjadi mitra dalam membangun Smart Toilet tersebut didapatkan dari uang yang dibayarkan pengunjung dan pedagang.
Salah satu fitur yang menjadikan keempat toilet tersebut Smart Toilet adalah air atau limbah yang bisa langsung diproses menjadi air bersih atau ramah lingkungan.
"Air atau limbah dari toilet tersebut langsung diproses menjadi air bersih atau ramah lingkungan yang langsung bisa dialirkan melalui drainase di sekitarnya," kata Donni.
Selain proses air atau limbah secara langsung, toilet tersebut juga dilengkapi dengan indikator gerak yang menunjukkan ada atau tidak adanya orang di dalam toilet.
Untuk fitur otomatis terdapat kipas angin, lampu dan pewangi ruangan, serta pintu otomatis yang akan terbuka jika ditap dengan sebuah kartu semacam uang elektronik yang masih belum dibuat sampai sekarang ini.
Jalur Penyebrangan Multiguna (JPM) Skybridge Tanah Abang. (CNN Indonesia/Aini Putri Wulandari)
|
Selain itu, kata Donni, pengunjung yang nantinya belum memiliki kartu tersebut akan dibantu oleh petugas yang berjaga di toilet. Petugas tersebut juga bakal membersihkan toilet.
"[Petugas] membantu pengunjung atau pengguna JPM lainnya yang belum memiliki kartu e-money. Sekaligus membersihkan area toilet," ujarnya.
Donni mengatakan belum mengetahui persis berapa besar biaya yang akan dikenakan kepada pedagang yang menempati kios di Skybridge.
Namun katanya, pedagang akan memiliki sistem dan jumlah pembayaran yang berbeda dengan pengunjung yang harus membayar setiap menggunakan toilet.
Sebelumnya, saat meninjau lokasi JPM pada 30 November lalu, Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan mengatakan pengguna toilet dikenakan biaya Rp2.000. Namun, pembayarannya dilakukan dengan sistem 'tap' memakai kartu.
https://ift.tt/2zOuOwy
December 08, 2018 at 07:55AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2zOuOwy
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment