Bentrok yang terjadi di wilayah tenggara Bangladesh itu terjadi antara pendukung Awami League yang merupakan partai Perdana Menteri petahana, Sheikh Hashina Wazed dengan oposisi dari Partai Nasional Bangladesh (BNP).
Dugaan kecurangan dengan manipulasi suara juga dilaporkan di beberapa wilayah di Bangladesh. Dikabarkan, tiga kandidat yang menentang Awami League menarik diri dari Pemilu di Khulna, kota terbesar ketiga di Bangladesh.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa 'pemilihan berlangsung baik, Anda tidak perlu masuk ke dalam'. Jika Anda mencoba masuk, Anda akan mendapat masalah," kata Rasel kepada Reuters.
Awami League membantah semua tudingan itu. "Oposisi meningkatkan tuduhan yang keliru," kata salah satu anggota Awami League Sajeeb Wazed di Twitter.
Berdasarkan laporan Reuters, Pemilu di negara berpenduduk 165 juta orang itu juga terlihat sepi pemilih. Meski belum ada data resmi, terlihat hanya sedikit orang yang datang ke tempat pemungutan suara untuk memilih Perdana Menteri.
Sementara Perdana Menteri Petahana Sheikh Hashina Wazed yakin akan kembali terpilih dan memimpin Bangladesh untuk keempat kalinya.
"Saya percaya bahwa orang-orang akan memberikan suara mereka mendukung Awami League untuk melanjutkan pembangunan. 'Kapal' ini pasti akan menang, saya percaya pada demokrasi dan saya percaya pada orang-orang di negara saya," kata Hashina kepada wartawan di Dhaka.
Hashina belakangan mendapat pujian dari komunitas internasional lantaran mau menerima pengungsi muslim Rohingya dari tindakan militer di Myanmar. Namun, pemerintahan Hashina dituduh menekan para pembangkang.
Di sisi lain, pemimpin oposisi Mirza Fakhrul Islam mengatakan dia akan memenangkan Pemilu jika berlangsung bebas dan adil.
http://bit.ly/2Sr2gjN
December 31, 2018 at 01:37AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Sr2gjN
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment