Manajer departemen konservasi (DOC) di daerah tersebut, Andy Thompson, mengatakan bahwa hewan-hewan itu diduga dibunuh oleh manusia di tempat lain dan kemudian jasadnya dibuang di sana.
"Hiu tidak mungkin menggigit kepala enam anjing laut dan meninggalkan tubuhnya tidak tersentuh," ujar Andy Thompson sebagaimana dikutip AFP.
"Antagonisme terhadap anjing laut sering disebabkan oleh keyakinan bahwa anjing laut memakan sejumlah besar spesies ikan yang bisa ditangkap nelayan dan dikonsumsi manusia," kata Thompson.
Namun menurut penelitan, 90 persen dari spesies yang dikonsumsi anjing laut adalah ikan lentera. Spesies itu umumnya tak dicari nelayan.
Thompson pun menganggap tindakan ini kejam dan tidak masuk akal, kemudian melaporkannya ke pihak berwajib pada Rabu (19/12).
"Karena sifat kejahatan sangat mengganggu, brutal dan kasar, maka ini telah dilaporkan ke polisi," tutur Thompson.
Ia juga mengatakan bahwa hewan-hewan yang dilindungi oleh undang-undang Selandia Baru itu diperkirakan masih berusia 11 bulan. Hingga kini, kepala mereka masih belum ditemukan.
Menanggapi kasus ini, DOC telah meminta informasi lebih lanjut mengenai pembunuhan tersebut.
Pada 2011 lalu, seorang remaja Pulau Selatan dipenjarakan selama dua tahun karena kasus serupa. Ia mengaku membunuh 25 anjing laut, termasuk yang baru lahir, dengan senjata palu. (fey/has)
https://ift.tt/2PNOC8i
December 20, 2018 at 12:43AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2PNOC8i
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment