Yenny mengatakan bahwa Jokowi adalah sosok yang kuat meski memiliki fisik yang dipandang kurus. Menurut dia, Jokowi lebih kuat secara mental ketimbang kuat secara fisik.
Ia mencontohkan, Jokowi selama ini tahan mental setelah ditampar isu antek asing dan aseng. Selain itu, Jokowi juga menunjukkan keberaniannya mengunjungi Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau ketika China ingin menambah klaim beberapa wilayah tambahan 2016 silam.
"Negara lain mengirim lawyer di pengadilan internasional. Tapi tidak dengan laki-laki kurus ini. Dia bermaklumat bahwa Indonesia adalah negara berdaulat. Dia mengairi kepulauan Natuna menaiki kapal perang. Apa ini yang dibilang dikuasai asing dan aseng? Dia tidak, dia berani menantang asing dan aseng," kata Yenny di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (19/12).
Perairan Natuna. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
|
Ia juga bilang, Jokowi adalah sosok yang dekat dengan masyarakat. Sebagai buktinya, Jokowi disebut mau berjibaku membangun banyak infrastruktur karena begitu memikirkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Beragam bangunan seperti jembatan, posyandu, hingga jalan baru dibangun agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat ekonomi.
Yenny melanjutkan, program infrastruktur jor-joran dilakukan Jokowi karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu pernah merasakan menjadi rakyat kecil. Ia mengatakan, Jokowi bukanlah anak pejabat dan hanya rakya jelata, sehingga perhatiannya kepada masyarakt cukup besar.
"Pak Jokowi bukan anak orang kaya, bukan anak pejabat, tapi pak Jokowi ini rakyat jelata tapi telah dipilih Allah untuk memimpin Indonesia. Dan insyaallah dengan izin Allah akan kembali memimpin Indonesia," katanya.
Atas dasar itu, ia menilai Jokowi adalah sosok yang terbukti melakukan kerja nyata. Bukan sekadar retorika semata.
"Pemimpin yang kuat bukan karena berbicara berapi-api tapi bagaimana dia memastikan negara kita tak akan hancur 30 tahun lagi. Itu yang kita cari. Beliau orang yang dekat dengan masyarakat," ucap dia.
Hari ini, Yenny bersama Jokowi menghadiri deklarasi ulama se-Madura di Bangkalan. Sebanyak 5.000 ulama berkumpul di Gedung Serba Guna Rato Ebuh yang berasal dari daerah seperti Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Bangkalan.
Presiden Jokowi di Deklarasi Akbar Ulama Madura. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
|
Di dalam deklarasi itu, ulama sepakat mendukung Jokowi karena menggratiskan Tol Suramadu dan memilih Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden. Sekretaris panitia Deklarasi Akbar Ulama Madura RKH Nuruddin A. Rahman menganggap hal itu sebagai penghormatan dan kehormatan kepada ulama.
"Dalam rangka ulama tersirat Pak Jokowi bisa menjadi presiden periode 2019-2024. Disertai harapan dan ulama Madura bahwa presiden dan wakil presiden terpilih untuk mempercepat pembangunan Madura," ucap dia.
(glh/ain)https://ift.tt/2QEm46w
December 20, 2018 at 12:33AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QEm46w
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment