"Karena catatan tarif Gojek yang dikutip merupakan tarif per km yang dikenakan ke konsumen dan bukan yang diterima oleh mitra," jelasnya dalam keterangan resmi.
Michale lebih jauh menjelaskan ada dua struktur tarif yang diterapkan gojek, pertama tarif yang dikenakan ke pelanggan dan tarif yang dibayarkan perusahaan ke pengemudi.
Di sisi lain, pria berkacamata ini justru mengatakan pihaknya melakukan penyesuaian tarif dengan kondisi di pasar yang dinilai mengarah ke persaingan tidak sehat."Penyesuaian tarif yang kami lakukan, diiringi berbagai inisiatif untuk menambah jumlah pengguna dan jumlah order bagi mitra demi memastikan keberlangsungan pendapatan para pengemudi," imbuhnya.
Salah satu indikator yang dimaksud Michael disebut adanya migrasi pengemudi perusahaan lain ke Gojek. Alasannya disebut tak lain lantaran mereka sebelumnya merasa pendapatan dinilai rendah dan perhitungan skema tarif serta insentif tidak transparan.
Michael mengklaim sistem perhitungan tarif dan insentif Gojek dipandang lebih bisa diandalkan dan transparan."Data kami menunjukan sebulan terakhir ini kami menerima belasan ribu mitra baru di dalam ekosistem Gojek di Jabodetabek," imbuhnya.
Sebelumnya beredar kabar yang mengatakan bahwa Gojek mengenai kabar perubahan tarif yang diberlakukan perusahaan terhadap pengemudi dan penumpangnya. Di sisi lain, sebagai kompetitor Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengkritik penurunan tarif yang dilakukan Gojek. (evn)
https://ift.tt/2G7ank5
December 08, 2018 at 06:10AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2G7ank5
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment