Thursday, December 27, 2018

Harga Beras Naik, Jokowi Perintahkan Bulog Operasi Pasar

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memerintahkan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk melakukan operasi pasar beras besar-besaran di akhir tahun ini. Perintah ia berikan untuk menyikapi kenaikan harga beras Desember ini.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perintah disampaikan Jokowi kala memimpin rapat terbatas beserta jajarannya. Darmin bilang, Jokowi kerap mendapat laporan bahwa harga beras naik di pasaran meski kenaikannya dianggap tidak signifikan.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per 27 Desember 2018, harga beras medium I seluruh Indonesia mencapai Rp11.900 per kg. Harga tersebut tak jauh berbeda dengan awal bulan, di mana harga beras medium I tercatat Rp11.850 per kg.


"Sebenarnya kalau dihitung, kenaikan beras hanya Rp40 hingga Rp50 per kg dari harga beras sebelumnya, jadi tidak banyak. Tapi presiden memerintahkan operasi pasar lebih besar lagi, dan beliau akan mengecek Bulog kembali 2 Januari mendatang," jelas Darmin di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (27/12).
Ia melanjutkan, fokus operasi pasar ke depan adalah provinsi DKI Jakarta yang permintaan beras cenderung banyak. Namun, bukan berarti provinsi lain diabaikan.

Darmin bilang, daerah lain akan dipantau terlebih dulu sebelum melaksanakan operasi pasar secara besar. "Namun pertanyaannya, penetrasi Bulog ini akan seberapa luas? Itu kemudian Pak Presiden mau cek," imbuh dia.

Di samping itu menurut Darmin, Jokowi tidak secara khusus meminta harga beras untuk turun ke angka Harga Eceran Tertinggi (HET). Mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya ingin harga yang naik bisa diturunkan dalam waktu cepat.

Saat ini, ketentuan HET beras tercantum di dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras (HET). Dalam beleid tersebut HET beras medium dipatok Rp9.450 per kg hingga Rp10.250 per kg. Menurutnya, harga beras medium saat ini melampaui HET lantaran beras medium jarang diproduksi saat musim kemarau.

Adapun menurutnya, produksi beras di musim kemarau lebih didominasi beras premium karena gabahnya lebih kering. Maka dari itu, tak heran jika harga beras premium masih terpantau di kisaran HET.

Sesuai data PIHPS per 27 Desember 2018, rata-rata harga beras kualitas I tercatat Rp13.100 per kg. Sementara itu, HET untuk beras premium sendiri berkisar di angka Rp12.800 per kg hingga Rp13.600 per kg.


"Presiden memang tidak minta harus ke HET, yang naik satu hingga dua bulan ini turunkan supaya balik lagi (harganya)," pungkas Darmin.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan saat ini Bulog melakukan operasi pasar dengan volume berkisar antara 2.000 hingga 4.000 ton per harinya. Sepanjang Desember saja, operasi pasar yang dilakukan Bulog sudah mencapai 64 ribu ton.

Rencananya, operasi pasar akan intensif dilakukan pada Januari hingga Maret lantaran masa panen belum dimulai. Ia memperkirakan, pengeluaran beras Bulog untuk operasi pasar bisa mencapai 1,2 juta ton selama tiga bulan tersebut. Dengan stok saat ini di kisaran 2,7 juta ton, ia yakin pasokan beras masih tetap aman.

"Nah, sebelum masa panen, kami mengantisipasi supaya tidak ada lonjakan harga. Maka kita operasi pasar selama tiga bulan dengan masif. Tadi Presiden bilang gitu, supaya tidak ada lonjakan harga," kata pria yang akrab disapa Buwas itu.

(glh/agt)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2rYgVYe
December 28, 2018 at 03:22AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2rYgVYe
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment