Sejumlah pemain dan pelatih mulai mengakui pernah ditawari para mafia pengatur skor tersebut. Salah satunya adalah Hyun Koo yang mengatakan pernah diajak untuk memanipulasi skor seperti dikutip dari Antara.
"Mereka [mafia pengatur skor] telepon-telepon saya terus, WA [WhatsApp] juga. Tapi saya tidak mau, karena saya tahu ini uang kotor," kata Hyun Koo.
Ia mengatakan tidak tahu persis kejadian itu terjadi, tapi ia memastikan setelah laga Sriwijaya FC melawan Bhayangkara FC."Saya tidak tahu, siapa mereka. Tapi yang jelas saya ditawari uang Rp400 juta buat bagi teman-teman, terserah saya yang pilih. Bisa kiper, pemain belakang, pokoknya terserah saya," kata dia.
![]() |
Hyun Koo dengan tegas menolak tawaran untuk ikut mengatur skor karena tak ingin nasibnya hancur seperti rekan-rekan pesepakbola di negaranya karena mafia sepak bola.
Bahkan dua sahabatnya sampai bunuh diri karena tidak mampu menanggung beban selalu dirongrong mafia bola.
"Banyak teman-teman di Timnas [Korea Selatan] yang ditangkap polisi. Belum lagi ada yang bunuh diri, karena sekali kita berhubungan dengan mafia bola maka sampai kita pensiun sama dia terus. Saya tidak mau begini," kata dia.
Isu pengaturan skor di kompetisi sepak bola tanah air kembali mencuat setelah beberapa orang buka suara di sebuah acara bincang-bincang Najwa Shihab di Trans7 dengan tajuk "PSSI Bisa Apa" pada Rabu (28/11). (Antara/bac)https://ift.tt/2RsK09f
December 03, 2018 at 01:51AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2RsK09f
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment