Saturday, December 22, 2018

Korban Tewas Gelombang Tinggi di Anyer dan Lampung Bertambah

Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban tewas akibat gelombang tinggi yang menerjang kawasan pantai Anyer, Banten, dan Lampung bertambah menjadi tiga orang. Gelombang pasang air laut itu terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.30 WIB.

"Data sementara dampak gelombang pasang yang dihimbun BPBD pada 23/12/2018 pukul 00.30 WIB, terdapat 3 orang meninggal dunia dan 21 orang luka-luka di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan," kata Kepala pusat data informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Minggu (23/12).

Ketiga orang tewas itu tercatat merupakan warga Lampung. Sementara 21 korban luka, terdiri dari 11 warga Lampung dan 10 warga Pandeglang.

"Pendataan masih dilakukan. Kondisi malam dan gelap menyebabkan belum semua dampak kerusakan diselesaikan," ucapnya.

Penanganan darurat dampak gelombang tinggi yang menerjang pantai Anyer di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan ini terus dilakukan. Kejadian gelombang tinggi yang menerjang permukiman dan hotel di pantai berlangsung secara tiba-tiba sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. 

Sutopo mengatakan BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan. Bantuan disalurkan kepada masyarakat.

"Kondisi pasang laut yang menerjang pantai sebagian sudah surut. Genangan dan material sampah masih banyak di permukiman," ucap Sutopo.

Fenomena gelombang pasang ini bukan disebabkan oleh gempa bumi yang memicu tsunami atau akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. Tetapi lebih disebabkan oleh dinamika laut dan pengaruh bulan purnama.

Masyarakat dihimbau tetap tenang, karena tidak ada tsunami di sekitar selat Sunda. Kata Sutopo, Tsunami terjadi karena disebabkan beberapa hal, yakni gempa yang umumnya lebih dari 7 SR, pusat gempa di laut dengan kedalaman kurang dari 20 km dan di zona subduksi, longsor bawah laut, erupsi gunung api, dan jatuhnya meteor di laut. (osc/osc)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Sj33n4
December 23, 2018 at 10:05AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Sj33n4
via IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment