Tuesday, December 25, 2018

Letusan Anak Krakatau Diprediksi Tak Akan Sebesar Tahun 1883

Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda jika meletus diperkirakan tidak akan sebesar Gunung Krakatau pada 1883. Namun erupsinya tetap harus diwaspadai karena terbukti bisa memicu longsor bawah laut yang menyebabkan tsunami di Banten dan Lampung.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tahun 1883, Gunung Kratau meletus dahsyat karena saat itu ada tiga gunung yang meletus bersamaan.

"Gunung Anak Krakatau tidak akan seperti tahun 1883," kata Sutupo di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (25/12).


Tiga puncak gunung yang membentu Gunung Krakatau saat itu adalah Gunung Rakata, Gunung Danan, dan Gunung Perbuwatan.

Adanya tiga gunung ini membuat dapur magma sangat besar sehingga begitu meletus bersamaan, efeknya sangat dahsyat. Saking dahsyatnya, badan Gunung Krakatau habis saat itu.


Baru pada 1927, Gunung Anak Krakatau muncul dan terus tumbuh hingga saat ini. Gunung tersebut saat ini juga tengah erupsi yang merupakan bagian dari proses pertumbuhan gunung api tersebut.

Erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut yang menyebabkan longsor bawah laut sehingga memicu gelombang tinggi tsunami di Lampung dan Banten. Tsunami tanpa didahului tanda-tanda seperti gempa dan surutnya air laut.

Dalam catatan sementara 429 orang meninggal, 1.485 luka-luka, 154 orang hilang dan 16.082 orang mengungsi.


Jumlah ini ada kemungkinan akan terus bertambah karena penyisiran masih terus dilakukan Tim SAR gabungan di lima wilayah yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Pesawaran.

Kabupaten Pandeglang jadi daerah paling parah terdampak tsunami di mana ada 290 meninggal, 1.153 luka-luka, dan 77 orang hilang. (fhr/sur)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Vci63s
December 25, 2018 at 10:10PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Vci63s
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment