Sunday, December 16, 2018

Mencicip Cita Rasa Serba Anggur di Winery Terbesar Queensland

Queensland, CNN Indonesia -- Konon, Australia merupakan surga bagi pecinta wine. Dikenal sebagai salah satu negara produsen wine terbaik, Negeri Kanguru itu menempati urutan keenam di dunia setelah Prancis, Italia, Spanyol, Argentina, dan Amerika Serikat. 

Beruntung saya sempat mencicipi langsung wine khas Australia. Bersama Singapore Airlines and Tourism & Events Queensland saya berkesempatan mengunjungi langsung produsen wine terbesar di Queensland, Sirromet Winery, pada akhir November lalu.

Lokasinya berada di Mount Cotton Road, perbatasan antara kota Gold Coast dan Brisbane. 

Saya dan rombongan jurnalis dari Indonesia dan Malaysia bertemu dengan Luke, manajer pemasaran Sirromet. 

Luke mengklaim bahwa kualitas wine Australia lebih baik ketimbang Eropa. Hal itu disebabkan oleh kadar kelembapan udara di Australia yang relatif rendah. Selain itu, pengaruh iklim sub-tropis di Australia juga membikin anggur yang dihasilkan berkualitas baik.

Saya pun membuktikan langsung dengan mencicipi Sparkling Pinnot Noir Chardonnay. Nama yang terakhir ini merupakan jenis sparkling wine yang menjadi signature drink di Sirromet. Tak terlalu keras, rasanya ringan dan menyegarkan. Satu botol wine dibanderol dengan harga 55 AUD atau setara dengan Rp570 ribu.

Wine di Sirromet umumnya dihasilkan dari perkebunan anggur di dataran tinggi Granite Belt yang berjarak tiga jam dari Brisbane. Selain Granite Belt, wilayah Mount Ommaney Brisbane, Toomwoomba, dan South Burnett juga terkenal sebagai produsen anggur. Mereka juga mengimpor dari London dan Amerika Serikat.

Untuk memproduksi wine, Sirromet memiliki 97 tangki besar dengan sistem digital yang mampu menyimpan 2,2 juta liter wine.

Foto: CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi

Mereka juga memiliki barrel aging atau semacam tong untuk menghasilkan red wine berkualitas. Barrel aging ini dibuat dari kayu ek tradisional yang merupakan campuran 80 persen kayu ek asal Perancis dan 20 persen kayu ek Amerika Serikat. Anggur yang dihasilkan menjadi lebih lembut sehingga rasa wine terasa lebih 'kompleks' dan unik. 

Ada beberapa anggur yang terbilang populer di Australia. Di posisi pertama ada Shiraz, yang diikuti oleh Chardonnay, Cabernet Sauvignon, Merlot, Sauvignon Blanc, Semillon, Pinot Noir, dan Colombard.

Selain tempat pembuatan dan gudang penyimpanan wine, Sirromet juga memiliki fasilitas restoran Lurleen's serta glamorous camping alias glamping.

Luke pun mengajak kami menikmati sajian makan malam bercita rasa wine di Lurleen's. Bagaimana tidak, sebagian besar menu yang disajikan bercampur olahan wine.

Foto: CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi

Salah satu yang disajikan sebagai makanan pembuka adalah Hervey Bay Scallops atau kerang segar yang dibumbui wortel tumbuk dengan potongan roti, acar ikan makarel, tomat hijau, nori, dan campuran Le Sauvage Chardonnay. 

Saat potongan kerang itu masuk ke dalam mulut, astaga, surga rasanya ada di depan mata! Rasa asam, gurih, manis, dan segar menjadi satu.

Kenikmatan wine di Sirromet tak hanya sampai di situ. Saya kemudian disuguhi sajian utama berupa Barramundi. Nama terakhir ini merupakan ikan kakap putih khas Australia dengan potongan udang panggang, green garlic furnet, bubur alpukat, asparagus, lemon, dan campuran Le Sauvage Viogniet. Campuran wine itu membuat cita rasa makanan lebih nikmat berkali lipat.

Bagi yang tak ingin ketinggalan mencecap rasa segar wine Australia, Anda bisa berkunjung ke Sirromet. Untuk tiba di sana, pengunjung dianjurkan untuk menggunakan kendaraan pribadi lantaran lokasinya yang tak dilewati moda transportasi umum.

(chs/chs)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2SLk60A
December 17, 2018 at 12:05AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2SLk60A
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment