Saturday, December 8, 2018

Merasakan Klimaks Konser Dewa Metal Judas Priest

Jakarta, CNN Indonesia -- Sukar untuk membayangkan bisa menyaksikan penampilan Judas Priest secara langsung, di Jakarta. Usia para personel band yang rata-rata di atas 60 tahun membuat saya berpikir bahwa kesempatan menonton band yang terbentuk pada 1969 itu teramat tipis.

Tapi toh semesta berkata lain. Di Ecopark Ancol, Jakarta Utara, kemarin malam (8/12) band ini memperdengarkan raungan musik heavy metal mereka.

Sebelum konser berlangsung saya memutuskan untuk menyaksikan penampilan Judas Priest dari dekat front of house (FOH). Bukan karena tidak ingin berdesakan atau terkepung dalam moshing di dekat panggung, tapi karena ingin mendengar kualitas suara band asal West Bromwich, Inggris ini. Membuktikan bahwa sang vokalis, Rob Halford, memang pantas dijuluki Dewa metal.

Kurang lebih konser berlangsung selama satu setengah jam, Judas Priest selesai tampil sekitar pukul 21:36 WIB.

Klimaks, satu kata yang dapat mendefinisikan konser Judas Priest. Emosi pengunjung dibangun perlahan dari awal dengan menyanyikan lagu yang cukup hit, hit, sampai sangat hit. Mereka sangat paham memainkan emosi pengunjung lewat susunan lagu.

Meski demikian, harus diakui pula, ada beberapa lagu yang suara alat musik dengan vokal kurang seimbang, yaitu ketika suara gitar yang dimainkan Ian Faulkner dan Andy Sneap terdengar sangat kencang hingga menutup vokal Rob. Seperti ketika membawakan lagu Running Wild, Sinner, Desert Plains dan The Green Manalishi.

Terlepas dari hal itu, kualitas vokal Rob yang sudah berusia 67 tahun ini patut diapresiasi. Ia masih bisa bernyanyi dengan nada tinggi nan melengking, bahkan dengan durasi lama. 

Penampilan mereka dilengkapi dekorasi panggung apik dengan instalasi lambang Judas Priest dan kain bermotif besi. Belum lagi Halford yang berkali-kali mengganti jaket saat jeda lagu, kurang lebih delapan kali berganti jaket.

Senang Pertama Kali ke Jakarta

Judas Priest mengawali penampilan dengan membawakan lagu Firepower, Running Wild dan Grinder tanpa jeda. Rob sempat ke belakang panggung untuk mengganti jaket saat jeda, dan saat kembali ia langsung membawakan Sinner, The Ripper, Lightning Strike dan Deserts Plains.

Semakin lama pengunjung semakin menggila. Awalnya hanya berjingkrak sambil bernyanyi, lama-kelamaan beberapa pengunjung asik moshing. Saling membenturkan badan satu sama lain dan menganggukan kepala sesuai alunan lagu.

Emosi terus meningkat ketika mereka membawakan lagu No Surrender, Turbo Lover dan Never The Heroes yang termasuk lagu hit. Diselangi dengan lagu The Green Manalishi, Night Comes Down dan Rising From Ruins.

Tak lupa Rob berinteraksi dengan penonton.

"Kalian semua baik-baik saja kan? Apa kabar? Senang bisa datang pertama kali ke Jakarta, Indonesia, bertemu dengan kalian komunitas heavy metal. Kami mendapatkan kekuatan, ketertarikan dan energi dengan komunitas seperti kalian," kata Rob yang disambut sorak riuh penonton.

Judas Priest terus meningkatkan emosi pengunjung dengan membawakan sederet lagu yang sangat hit, yaitu lagu Freewheel Burning, You've Got Another Thing Comin' dan Hell Bent for Leather secara berurutan.

Penampilan mereka semakin menggila ketika Rob Masuk panggung sembari mengendarai motor Harley Davidson saat membawakan lagu You've Got Another Thing Comin'.

"Sembilan bulan lalu kami mulai tur dan kami selalu berpikir di mana mengakhiri tur ini. Kami ingin main di tempat yang kick ass dan kami pilih Jakarta. Terima kasih, kami akan bawakan satu lagu lagi," kata penggebuk drum Scott Travis yang langsung memainkan intro drum lagu Painkiller yang sangat hit.

Semua personel kemudian berjalan ke belakang panggung. Pengunjung tidak berhenti tepuk tangan sembari bersorak dan lama-kelamaan berteriak 'Priest..Priest..Priest..Priest'.

Benar-benar terasa klimaks.

Satu per satu personel Judas Priest kemudian kembali ke panggung sebelum pengunjung berteriak 'we want more'. Teriakan dan gemuruh tepuk tangan pun menggemuruh ketika gitaris Glenn Tipton naik panggung. Glenn merupakan gitaris Judas Priest yang bergabung sejak tahun 1974, kemampuan bermain gitarnya mulai berkurang pada 2008 karena mengidap parkinson.

Judas Priest membawakan lagu-lagu hit seperti Metal Gods, Breaking The Law dan Living After Midnight sebagai encore. Glenn masih terlihat pandai bermain gitar, ia masih bisa memainkan melodi gitar dengan tempo yang cukup cepat. Tangannya terlihat bergetar ketika melambai ke arah pengunjung yang meneriakkan namanya.

Kemunculan Glenn dalam encore benar-benar menjadi penutup yang sangat baik. Lagi-lagi, kata "klimaks" melintas di kepala di pengujung konser ini.

"Thank you Indonesia, Jakarta. The Priest will be back, goodnight everybody," ujar Rob. (vws)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2QidNoP
December 09, 2018 at 01:06AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QidNoP
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment