Berkaca pada stigma yang beredar di masyarakat luas, instruktur yoga Yuddhi Widdyantoro berusaha melawan pandangan tersebut dengan membuktikan bahwa yoga sangat terbuka untuk siapa saja.
Yoga Gembira didirikan oleh Yuddhi sebagai wadah bagi masyarakat luas yang ingin melakukan kegiatan yoga tanpa eksklusifitas dan kendala biaya.Dalam kelas yoga yang ditawarkan, karakter maupun aliran yoga yang identik dengan eksklusifitas ditanggalkan demi menekankan sifat terbuka.
"Kegiatan yoga dapat dilakukan cuma-cuma atau dengan biaya 'SuSuTanTe' alias sumbangan sukarela tanpa tekanan," ungkapnya seraya terkekeh ketika dihubungi lewat sambungan telepon oleh CNNIndonesia.com pada Sabtu (10/11).
Melalui komunitas ini, Yuddhi menawarkan kegiatan yoga gratis, setiap hari Minggu pada pukul tujuh pagi di Taman Suropati, Jakarta.
Setiap bulan puasa, yoga dilaksanakan pada hari Sabtu pukul empat sore dan dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama.
"Walaupun tidak ada anggota tetap, tujuan kami sebagai komunitas tetap berfokus pada keakraban sesama anggotanya," tuturnya.
Yuddhi menekankan bahwa Yoga Gembira sangat terbuka bagi semua kalangan, ras, gender, suku, agama hingga usia.
Ruang publik dijadikan lokasi kegiatan guna mengingatkan, bahwa kegiatan yoga bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja.
Mulai dari anak-anak, lanjut usia atau lansia hingga ibu hamil, partisipan dalam kelas yoga pagi bersama Yoga Gembira memperoleh antusiasme masyarakat yang begitu besar. Hingga kini, kelas umumnya diikuti hingga 100 murid.
Bagi peserta yang ingin berpartisipasi dalam kelas yoga, bisa langsung datang ke lokasi kegiatan tanpa harus daftar diri terlebih dahulu.
"Peserta boleh 'datang dengan hati terbuka bukan bawa senjata'. Artinya tidak perlu takut, di sini kami sangat terbuka. Dan jangan lupa 'datang bawa matras, bukan wajah beringas'," ucap Yuddhi.
Yoga Gembira, kelas yoga yang jauh dari kata mahal. (CNNIndonesia/Feybien Ramayanti)
|
Selain menawarkan kegiatan yoga bersama dengan instruktur profesional, peserta juga dapat mengikuti sesi berbagi bersama pembicara dengan latar belakang di luar yoga.
"Motto kami adalah 'beryoga, bergembira, berilmu dan beramal'. Artinya kami ingin melakukan yoga bersama dengan kegembiraan, juga sambil memburu ilmu melalui sesi diskusi dan beramal melalui sumbangan suka rela yang nantinya disalurkan ke orang-orang yang membutuhkan," tutur Yuddhi.
Ketika bencana gempa menyerang Lombok, Yuddhi turut menyambangi lokasi bencana dan memberikan bantuan dari sumbangan yang dikumpulkan oleh peserta Yoga Gembira.
Selain memberikan bantuan, ia juga mengajak pengungsi melakukan kegiatan yoga dan meditasi guna menenangkan diri dan pikiran.
Yuddhi mengaku, keindahan alam yang biasa menjadi latar belakang kegiatan Yoga Gembira di taman menginspirasinya untuk membawa kebahagian ke luar matras yoga.
"Filosofinya seperti pohon. Pohon memliki bunga dan buah yang manfaatnya dapat diambil oleh manusia. Saya ingin, kegiatan yoga di Yoga Gembira dapat menyebar rasa gembira tak hanya untuk anggotanya saja," ucapnya.
(fey/ard)
https://ift.tt/2QnwOGm
December 09, 2018 at 11:30PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QnwOGm
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment