Anggapan ini didasarkan atas pengalaman sejarah dan hasil Pemilu 2014. Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla memperoleh 12.959.540 suara atau 66,65 persen suara alias menang telak atas Prabowo-Hatta Rajasa yang hanya memperoleh 6.485.720 suara atau 33,35 persen.
Selain itu, hasil Pileg 2014 menunjukkan tiga besar partai pemenang diduduki koalisi pendukung Jokowi saat ini yaitu PDIP, Golkar, dan PKB.
Kursi DPRD Jawa Tengah periode 2014-2019, PDIP mendominasi 31 kursi dari total 100 kursi. Selanjutnya dari total 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, PDIP juga mendominasi kepala daerah dengan mendudukkan 18 kadernya.
Selain itu, jika ditotal, kader PDIP juga duduk pada 412 kursi DPRD tingkat kabupaten/kota di Jawa Tengah.
"Jelas datanya kalau pada tingkat eksekutif dan legislatif di Jawa Tengah mayoritasnya adalah kader PDI Perjuangan," kata Ketua DPC PDIP Kota Semarang PDIP Hendrar Prihadi, Rabu (19/12).
Kata dia, data menunjukkan Jateng merupakan kandang banteng. "Jadi kalau mau bertempur perang dengan kami, ibarat menyerang dengan peluru kosong," katanya.
"Sudah tahu belum di Jawa Tengah ada berapa desa, berapa RT-RW. Bangun posko tidak murah, biayanya besar," katanya.
Ketika posko Prabowo-Sandi berdiri, kata Hendrar, seketika kader PDIP semakin bersemangat untuk memenangkan pasangan Jokowi-Maruf.
Rencana pembangunan posko pemenangan itu dikatakan cawapres nomor urut dua Sandiaga Uno untuk mengoyak mitos Jateng kandang banteng.
Pernyataan senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono yang mengatakan bila saat ini Jawa Tengah tidak lagi kandang banteng.
https://ift.tt/2S9GKjr
December 20, 2018 at 03:14AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2S9GKjr
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment