Sayembara tersebut terbagi menjadi dua yakni sayembara desain penataan rencana tata kawasan Medan Merdeka dan sayembara desain interior Monas. Sayembara itu dilakukan Unit Pengelola Kawasan Monas serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disparbud DKI Asiantoro mengatakan lewat sayembara tersebut pihaknya berharap dapat mendapatkan desain penataan kawasan Monas yang modern, tetapi tetap mencerminkan sejarah serta budaya aslinya.
"Yang jelas kita menginginkan desain interiornya kekinian," kata Asiantoro di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/12).
Asiantoro menjelaskan alasan penataan kawasan Monas tersebut dilakukan lewat sayembara agar masyarakat Jakarta bisa terlibat dalam rencana penataannya.
Pendaftaran dan pemasukan berkas administrasi untuk sayembara dibuka kurun waktu 11 Desember-16 Desember 2018. Kemudian, peserta yang lolos administrasi akan diumumkan pada 17 Desember 2018.
Lalu pada 20 Desember 2018, Disparbud akan memberikan penjelasan dan survei. Sedangkan batas waktu pengiriman desain oleh para peserta paling lambat dilakukan pada 21 Januari 2019.
Suasana Monas di malam hari. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
|
Desain dari para peserta tersebut selanjutnya akan dinilai dan dievaluasi pada 22-24 Januari 2019 unuk diumumkan pemenangnya pada 30 Januari 2019.
Asiantoro menuturkan salah satu rencana penataan kawasan tersebut adalah untuk mengubah diorama yang berada di dalam Monas menjadi lebih mutakhir.
"Ya itu kan ada diorama, nanti harapannya lebih keren lah, kan supaya kekinian lah. Sekarang di Bank Mandiri (museum) itu sudah ada digital tuh. Kalau kita ke Turki tuh ada museum yang pahlawan lengkap dengan visual," tutur Asiantoro.
Anggaran untuk perbaikan Monas sendiri telah ditetapkan sebesar Rp150 miliar pada APBD DKI 2019. Anggaran itu ada dibawah Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta.
Sebelumnya, Pemprov DKI menyatakan menganggarkan Rp150 miliar dari APBD 2019 untuk memperbaiki kawasan Monas.
Asiantoro mengatakan anggaran Rp150 miliar tersebut merupakan biaya untuk perbaikan yang memang rutin dilakukan.
Perbaikan Monas yang paling menonjol terjadi pada 2014 silam. Kala itu, tim ahli dari Jerman ditugaskan guna membersihkan Monas. Setidaknya sebanyak 20 teknisi ahli dari Jerman dilibatkan untuk membersihkan Monas pada Mei 2014 silam.
(dis/kid)https://ift.tt/2QvPbZu
December 14, 2018 at 03:09AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QvPbZu
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment