Wednesday, December 12, 2018

Persegres Gresik Masih Tunggak Gaji 24 Pemain Musim 2017

Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyebut ada beberapa klub di Liga 1 maupun Liga 2 yang masih menunggak gaji pemain. Salah satunya, Persegres Gresik, yang menunggak gaji 24 pemain pada musim 2017 lalu.

Di musim 2017, Persegres masuk kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia, Liga 1. Namun di akhir musim, tim sepak bola kebanggaan Kota Gresik itu harus masuk ke jurang degradasi yang membuat mereka turun ke Liga 2.

Sayangnya, Persegres masih menyisakan tunggakan gaji kepada 24 pemain yang sampai saat ini belum terbayarkan.

Divisi Legal APPI Riza Hufaida mengatakan sudah menyurati manajemen Persegres, namun belum ada jawaban sampai saat ini. Surat somasi juga sudah tiga kali dilayangkan APPI kepada manajemen Persegres selama setahun terakhir.

"Somasi ketiga sudah kami lakukan, jadi kemungkinan kami akan gugat ke PHI [Pengadilan Hukum Industrial] karena menang di kontrak mengaturnya ke sana, PHI. Tapi ini prosedurnya harus ke Depnaker [Departemen Ketenagakerjaan] terlebih dahulu. Jadi dua minggu lalu kami sudah laporan ke Depnaker," kata Riza kepada CNNIndonesia.com, Rabu (12/12).

Persegres Gresik Tunggak Gaji 24 Pemain di 2017Gaji pemain Persegres (kiri) belum dibayar pada Liga 1 musim 2017. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Selain Persegres, Riza juga mengklaim ada beberapa klub Liga 2 lainnya yang masih menunggak gaji pemain. Sebut saja Persika Karawang yang menunggak gaji 13 pemain serta PSPS Pekanbaru yang belum menyelesaikan gaji 14 pemainnya.

Data itu disebut Riza masih data awal yang masih memungkinkan untuk bertambah jumlahnya. APPI masih terus memonitor dan menunggu laporan sampai Piala Indonesia selesai bergulir.

"Kedua klub [Persika dan PSPS] sudah kami somasi. Persika sudah mengakui mereka ada kekurangan pembayaran terhadap 13 pemainnya," terangnya.

Di sisi lain, Riza juga menyebut masih ada tunggakan gaji di pemain Sriwijaya FC musim ini. Jelang pertengahan musim sembilan pemain dan pelatih Sriwijaya kala itu, Rahmad Darmawan, terkena dampak evaluasi yang dibuat manajemen klub.

Kondisi yang sudah tidak stabil di internal manajemen klub membuat pemain-pemain pilar Sriwijaya FC memilih hengkang. Sebut saja kapten tim Hamka Hamzah, Adam Alis, Alfin Tuasalamony, Novan Sasongko, Bio Paulin, Patrich Wanggai, Rahmad Hidayat hingga yang terakhir duo Mali, Makan Konate dan Mohamadou N'Diaye.

APPI sudah berusaha untuk menyurati manajemen Sriwijaya supaya bisa menyelesaikan permasalahan gaji dengan pemain secara musyawarah. Namun sampai sekarang belum ada jawaban.

"Sriwijaya Minggu depan kami somasi. Kami baik-baik dulu, musyawarah, tapi belum ada hasil jadi kami akan naikkan statusnya jadi somasi ke manajemen SFC, ada tujuh pemain [yang gajinya belum dibayarkan]."

"Somasi harusnya Minggu ini atau maksimal Minggu depan. Kami kemarin sudah coba menyurati untuk proses penyelesaian sengketa tapi belum dibalas sama SFC," jelas Riza.

Sekretaris Tim Sriwijaya FC Muhammad Haris ketika dikonfirmasi mengatakan ia tidak mengetahui jika ada keterlambatan gaji pemain. Begitu pula perkara penyaluran gaji yang melewati tanggal yang telah ditetapkan.

"Kami kan biasanya gajian tanggal 10. Kalau terlambat sehari atau dua hari kan biasa. Mana ada di sepak bola kita ini yang gajinya enggak pernah telat?" ungkap Haris melalui sambungan telepon.

Sementara itu, CNNIndonesia.com beberapa kali mencoba menghubungi Sekretaris Tim Persegres, Hendri Febri Kurniawan, Rabu (12/12) untuk mengkonfirmasi soal kebenaran tunggakan gaji pemain. Namun hingga berita ini diturunkan, tak ada respons dari pihak Hendri. (TTF/bac)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2PyENuW
December 13, 2018 at 12:01AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2PyENuW
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment