Wednesday, December 12, 2018

TKN: Klarifikasi Isu PKI, La Nyalla Tebus Dosa ke Jokowi

Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyatakan politisi Partai Bulan Bintang (PBB) La Nyalla Mattalitti bakal membantu mengklarifikasi isu PKI dan isu hoaks lain yang diarahkan kepada Jokowi selama Pilpres 2019.

Juru Bicara TKN, TB Ace Hasan Syadizily mengatakan bantuan klarifikasi itu sebagai konsekuensi permintaan maaf La Nyalla atas tindakannya menyebar isu hoaks terhadap Jokowi di Pilpres 2014 yang hingga kini masih digunakan sebagai alat politik di Pilpres 2019.

"Salah satu bentuk tebusan untuk mengakui atas dosanya tersebut, beliau berjanji akan menyampaikan bahwa berita yang dulu dia sebarkan sama sekali tidak benar," ujar Ace di Rumah Cemara, Jakarta, Rabu (12/12).

Ace mengatakan klarifikasi yang bakal dilakukan oleh La Nyalla merupakan bentuk komitmen moral yang baik. Sebab, ia menyebut tanpa adanya komitmen tersebut isu negatif terhadap Jokowi, terutama soal isu PKI akan terus ada selama Pilpres 2019.

Lebih lanjut, Ace berkata persepsi publik menyangkut isu Jokowi adalah anggota PKI masih kuat di beberapa wilayah, di antaranya di Jawa Barat dan Madura. Ace menyebut hal itu terjadi karena penyebaran berita hoaks terhadap Jokowi sangat masif.

Hasil survei beberapa lembaga survei, kata dia, memperlihatkan masyarakat yang mempercayai Jokowi sebagai anggota PKI hingga keturunan China masih mencapai 5 persen. Persentase itu, kata dia, sangat besar jika dikonversi dengan jumlah pemilih di Indonesia.

"Sehingga Pak Jokowi dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan klarifikasi-klarifikasi tersebut," ujarnya.

Terkait sosok La Nyalla, Ace menilai merupakan sosok penting di balik tim kampanye Prabowo Subainto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014. Ia berkata La Nyalla merupakan salah satu pihak yang menyebarkan berita hoaks terhadap Jokowi.

Buntut dari tindakan La Nyalla kala itu, lanjut Ace, membuat segregasi di masyarakat sangat tajam dan bahkan berlangsung hingga saat ini.

"Oleh karena itu, makna penting dari pertemuan Pak La Nyalla Mattalitti dengan Pak Maruf Amin sesungguhnya banyak hal yang diklarifikasi tentang pola dari penyebaran hoaks pada 2014 lalu," ujar Ace.

Di sisi lain, Ace menegaskan Jokowi tidak akan menuntut secara hukum atas tindakan yang pernah dilakukan oleh La Nyalla. Ia berkata Jokowi selalu memafkan semua pihak yang sudah mengakui kesalahannya dan bertaubat.

"Pak Jokowi adalah figur yang sangat memaafkan. Jadi menurut kami apa yang dilakukan Pak La Nyalla adalah sikap yang terpuji juga," ujarnya.

Lebih dari itu, Ace menilai isu hoaks tak begitu laku di media elektornik maupun cetak. Namun, ia berkata isu hoaks terhadap Jokowi di media sosial masih cukup kuat terpatri di dalam persepsi pemilih.

"Oleh karena itu, dari apa yang disampaikan oleh Pak La Nyalla itu menunjukkan implikasi dari penyebaran berita hoaks itu dan itu nyata terjadi pada Pilpres 2014 itu masih sangat kuat terpatri di masyarakat kita," ujar Ace. (jps/osc)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2SKzJ8M
December 13, 2018 at 02:02AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2SKzJ8M
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment