Monday, December 10, 2018

Baru Kantongi IMB, Rusun Tanjung Barat Mulai Dibangun 2019

Jakarta, CNN Indonesia -- Pembangunan hunian berbentuk rumah susun terintegrasi dengan sarana transportasi atau biasa disebut Transit Oriented Development (TOD) di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, diharapkan bisa terealisasi pada Januari 2019 mendatang. 

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) TOD Stasiun Tanjung Barat pada 15 Agustus 2017. Namun hingga kini belum juga dibangun.

Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perusahaan Umum Perumahan Nasional (Perum Perumnas) Galih Prahananto mengatakan pembangunan akhirnya bisa dilakukan setelah perusahaan mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pondasi beberapa saat lalu.


Selama ini, pembangunan rusun tak juga terealisasi karena sebagian aturan yang dibutuhkan perusahaan belum diterbitkan oleh pemerintah daerah setempat. TOD dianggap konsep baru yang masih asing.

"Januari 2019 kami harap bisa mulai, karena IMB pondasi sudah ada, maka kami bisa mengerjakan pembangunan sisi atas," jelas Galih di Stasiun Rawa Buntu, Senin (10/12).

Menurut Galih, jadwal pembangunan yang terus mundur tak selalu berdampak buruk. Rencananya, proyek ini bisa terealisasi 2020 dan bersamaan dengan proyek TOD Perumnas lain di Pondok Cina, Depok. Saat ini, progres pembangunan TOD Pondok Cina sudah memasuki masa konstruksi karena IMB sudah didapat perusahaan Agustus lalu.


"Sehingga antara satu proyek dengan yang lain tak akan overlap, selesai semuanya," jelas dia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno memimpin groundbreaking TOD Stasiun Tanjung Barat tersebut pada 15 Agustus 2017. Dalam acara saat itu hadir pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sekadar informasi, proyek TOD Tanjung Barat merupakan hasil kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai pemilik lahan dan Perum Perumnas sebagai pengelola pembangunan.


Investasi tiga menara TOD Tanjung Barat seluas 1,5 hektare itu tercatat mencapai Rp705 miliar. Sayang, hingga setahun setelah groundbreaking, pembangunan belum terlihat di Tanjung Barat.

Selain dua TOD tersebut, Perumnas juga akan meluncurkan satu kompleks perumahan seluas 212 hektare (ha) yang dibangun di dekat stasiun baru di lokasi Parung Panjang. Saat ini, hunian tersebut sudah terbangun 10.800 unit dan akan diresmikan pada Januari 2019 mendatang.

Setelah ini, ia berharap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dapat mengatur agar commuter line bisa berhenti di stasiun yang baru tersebut. Bahkan, ia berharap nama stasiun baru itu bisa diberi nama Perumnas Parungpanjang.


"Perumahan kami di Parungpanjang sudah terpasar dengan baik, dan kami minta izin agar kereta bisa berhenti di stasiun baru itu. Sudah ada stasiun baru, namun sayang tidak ada kereta yang berhenti," paparnya. (glh/lav)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2L9F1YL
December 11, 2018 at 12:39AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2L9F1YL
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment