Menurut Firman ketiga tim promosi harus berhati-hati menghadapi persaingan tim papan atas di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia. Jika tidak, peluang untuk kembali tergelincir di zona degradasi semakin besar.
"Ya otomatis ketiga tim yang naik ke Liga 1 ini harus hati-hati. Ambil contoh yang sudah ada, PSIS Semarang hampir [terdegradasi], sekarang PSMS Medan sudah kena [degradasi]. Jadi persaingan ketat," kata Firman saat dihubungi wartawan.
Sebab itu, lanjut Firman, ketiga tim harus benar-benar teliti dalam merekrut pemain dan pelatih saat membangun infrastruktur tim. Begitu juga dari sisi finansial yang disebut harus siap.
Kalteng Putra lolos ke Liga 1 2019 setelah sukses meraih peringkat ketiga mengalahkan Persita Tangerang di Liga 2. (Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
|
Firman punya andil dalam mempromosikan Kalteng Putra untuk naik ke Liga 1 musim 2019 mendatang. Ia hanya absen saat Kalteng menjalani laga perebutan tempat ketiga dengan Persita Tangerang akibat cedera di bagian pahanya.
Kemudian mantan gelandang Persib Bandung itu menerima tawaran untuk menjadi pelatih Tim Pelajar U-15 Indonesia di ajang Bali Internasional Football Championship 2018. Firman juga berhasil membawa tim pelajar Indonesia meraih runner up di ajang tersebut.
Soal nasibnya bersama Kalteng Putra musim depan, pemain 37 tahun itu mengaku belum dapat memastikannya. Pastinya, kontraknya bersama Kalteng Putra selesai Desember ini.
"[Buat Kalteng Putra], jangan hanya memikirkan untuk juara tapi memikirkan bagaimana bisa bertahan di Liga 1. Karena banyak tim yang masuk ke Liga 1 tapi finis di papan bawah.""Bukan hanya sekadar mentalitas, materi pemain juga harus disiapkan, kalau dibilang budget [besar], ya harus. Berani beli pemain yang berkualitas," ujar Firman. (TTF/bac)
https://ift.tt/2Px27Jn
December 13, 2018 at 01:07AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2Px27Jn
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment