Dengan demikian, masyarakat Indonesia tak bisa menggunakan kedua dompet digital itu untuk bertransaksi di dalam negeri.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko mengatakan hal ini karena restu yang diberikan hanya demi memudahkan transaksi para turis China ketika berkunjung ke Indonesia. Namun dengan syarat, para dompet digital itu tetap mengikuti aturan main dari BI.
"Ini hanya untuk wisatawan, untuk turis dari luar negeri yang bawa instrumennya, supaya bisa transaksi di Indonesia," ujar Onny di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (14/12).
Lebih lanjut, Onny mengatakan BI juga akan membuka pintu bagi dompet digital dari negara lain yang mau masuk ke Indonesia. Hanya saja, prinsipnya tak berubah, yaitu hanya untuk para turis dan mengikuti aturan main di dalam negeri.
"Tidak hanya untuk Alipay dan WeChat Pay, tapi untuk semua pemain global yang ingin membawa instrumen pembayarannya ke Indonesia," imbuhnya.
Sementara aturan main yang harus diikuti oleh para dompet digital asing tertuang pada Peraturan BI (PBI) Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Penyelenggaraan Uang Elektronik. Dalam PBI tersebut dikatakan bahwa transaksi pembayaran dari dompet digital asing harus terhubung dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Hal ini membuat transaksi pembayaran wajib menggunakan mata uang rupiah, bukan mata uang negara asal dompet digital.
Kemudian, dompet digital asing juga harus bekerja sama dengan kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV yang memiliki modal inti di atas Rp30 triliun dan penyedia jasa pembayaran domestik lainnya yang berizin dan bekerja sama dengan bank BUKU IV.
Saat ini, Onny bilang, kedua dompet digital asal China itu tengah mengurus kerja sama dengan dua bank BUKU IV. Namun, ia belum bisa memberi kepastian kapan kerja sama itu bakal final dan resmi dilakukan, meski sejatinya saat ini sudah dilakukan uji coba (piloting) transaksi WeChat Pay dan Alipay di Indonesia, tepatnya di Bali dan Sulawesi Utara.
"Kami sudah mengobrol dan panggil, sekarang sedang dalam proses. Kami ingin kerja sama ini berjalan cepat supaya transaksi yang dibawa wisatawan dari luar ke Indonesia itu tercatat dan dananya ada di Indonesia," katanya.
Bila transaksi sudah berjalan efektif, Onny memastikan hal ini bakal memberi dampak positif bagi bank domestik karena turut menerima perputaran dana dari turis China. Selain itu, kerja sama ini membuat turis bakal membuka rekening di Indonesia. (uli/agi)
https://ift.tt/2QAYiZi
December 14, 2018 at 10:30PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QAYiZi
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment