"Bagaimana kita berbeda suku, tradisi, budaya tapi tetap satu. Bahkan kami juga mengusung tema-tema pemilihan pesta demokrasi," ujar Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Michiko Saren saat ditemui, Selasa (25/12).
"Mungkin berbeda pilihan, tapi jangan bertengkar, mungkin tidak sama pandangan kita tapi tidak membuat kita terpecah-pecah," katanya.
Menurut Michiko, siapa pun yang terpilih dalam pemilu mendatang akan tetap didukung karena berperan penting dalam kelangsungan bangsa Indonesia.
Tema tersebut juga ditunjukkan dengan dekorasi pohon Natal yang terbuat dari bambu kemudian dililit menggunakan kain batik atau kain nusantara. Michiko mengatakan, pohon Natal itu menunjukkan bahwa meski beragam namun tetap satu Indonesia.
Misa Natal di GPIB Immanuel sendiri akan digelar sebanyak empat kali. Misa terpagi digelar pukul 08.00 WIB dengan bahasa Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan misa berbahasa Belanda pukul 10.00 WIB, misa berbahasa Inggris pukul 17.00 WIB, dan misa terakhir dengan bahasa Indonesia pada pukul 18.30 WIB.
Michiko mengatakan, jumlah jemaat yang mengikuti misa pagi ini memang lebih sedikit ketimbang misa semalam. Ia memperkirakan hanya ratusan jemaat yang mengikuti misa pagi.
"Kalau kemarin bisa sampai 1.000-an. Untuk hari ini sedikit berkurang dibanding tadi malam," ucapnya.
![]() |
Sementara itu, puluhan personel polisi terlihat mengamankan lokasi gereja. Sejumlah anggota Brimob dengan pakaian lengkap bersenjata juga berjaga di pintu masuk gerbang. Di halaman gereja juga terdapat pos pelayanan terpadu. Selain polisi, terdapat petugas internal gereja dan anggota TNI yang ikut mengamankan. (psp/dea)
http://bit.ly/2QRegOQ
December 25, 2018 at 04:01PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2QRegOQ
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment