Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan pada puncak mudik Natal tersebut kemungkinan jumlah kendaraan yang mengalir dari Gerbang Tol Cikarang Utama ke Cikampek akan mencapai 85 ribu kendaraan. Angka tersebut meningkat 33 persen dibanding lalu lintas normal yang hanya 63.968 kendaraan, atau naik 1,01 persen dibandingkan 2017 lalu.
Sementara itu untuk puncak mudik Tahun Baru 2019, jumlah kendaraan di GT Cikarang Utama yang mengarah ke Jakarta diprediksi mencapai 88 kendaraan pada tanggal tersebut. Angka ini lebih besar 27% daripada kondisi normal yang sebanyak 69.373 kendaraan atau naik 1,02% di tahun 2017.
Untuk arus balik libur Natal diperkirakan terjadi pada tanggal 25 Desember 2018. Jumlah kendaraan di GT Cikarang Utama yang mengarah ke Jakarta diprediksi mencapai 92 ribu kendaraan pada tanggal tersebut. Angka ini lebih besar 62,7% daripada kondisi normal yang sebanyak 56.562 kendaraan atau naik 0,71% di tahun 2017.
Sementara itu untuk Tahun Baru, puncak balik melalui GT Cikarang Utama diprediksi terjadi pada hari-H (1 Januari 2019). Sebanyak 95 ribu kendaraan akan diperkirakan akan melewati ruas tol tersebut, naik 68% daripada kondisi normal (56.562 kendaraan) atau turun 1,14% dibandingkan periode sama tahun 2018.
Subakti mengatakan untuk mengantisipasi potensi kepadatan yang terjadi di sejumlah ruas tol, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi yang menyangkut pelayanan transaksi, lalu lintas hingga rest area.
Untuk pelayanan transaksi, agar puncak mudik tidak menimbulkan kemacetan parah, pihaknya akan menambah jumlah GTO mini atau Oblique Approach Booth di Gerbang Tol Cengkareng sebanyak enam unit sehingga total menjadi 23 gardu operasi.
Selain itu, Jasa Marga juga akan melakukan inovasi sistem transaksi tol berupa integrasi sistem transaksi yang dilakukan di Ruas Tol Semarang dan Semarang-Solo, Tol Soedijatmo dan JORR W1 dan Tol JORR Akses Tanjung Priok dan Pondok Aren-Ulujami.
Sementara itu, untuk pelayanan lalu lintas, strategis dilakukan dengan mengatur waktu operasi angkutan barang, mempercepat penanganan gangguan, mengoptimalkan kapasitas lajut, monitoring distribusi beban lalu lintas serta mempercepat distribusi informasi dengan menambah 780 CCTV dan lain sebagainya.
Di samping itu, Subakti Syukur menyampaikan, pekerjaan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated akan dihentikan sementara sesuai surat edaran dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Tanggal-tanggal yang dimaksud adalah 21-22 Desember 2018, 25 Desember 2018, 28-29 Desember 2018, dan tanggal 1 Januari 2019.
"Di luar tanggal-tanggal tersebut, proyek Jakarta-Cikampek Elevated II masih akan tetap mengejar targetnya karena sesuai rencana pada bulan Mei 2019 dapat berfungsi secara fungsional," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa (18/12).
Untuk menambah kelancaran lalu lintas pada libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, dua jalan tol yang dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga juga akan beroperasi secara fungsional. Kedua jalan tol itu adalah Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (Segmen Sei Rempah - Tebing Tinggi) dan Jalan Tol Manado-Bitung (Segmen Sukur - Danowudu) di Sulawesi Utara.
(aud/agt)https://ift.tt/2R3gFWa
December 19, 2018 at 09:56PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2R3gFWa
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment