Thursday, December 27, 2018

Kejahatan 2018: Pembunuhan Keluarga hingga Perusakan Polsek

KALEIDOSKOP 2018

CNN Indonesia | Kamis, 27/12/2018 16:58 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah aksi kejahatan menonjol terjadi sepanjang 2017. Kasus-kasus pembunuhan masih jadi perhatian publik. Terakhir di pengujung tahun kasus perusakan Polsek Ciracas, Jakarta Timur yang diduga terkait dengan pengeroyokan anggota TNI di Cibubur oleh sejumlah juru parkir.

Namun dari sisi jumlah, kejahatan diperkirakan menurun, terutama di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Dari Januari hingga Juli 2018, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, jumlah kejahatan pada tahun 2018 berkurang bila dibandingkan dengan tahun 2017 untuk periode yang sama.

Tahun 2017, kata Argo, ada 1.409 kasus yang dilaporkan, pada tahun ini periode Januari hingga Juli ada 1.066 laporan. Turun sebanyak 343.


Sementara itu dalam catatan Indonesia Police Watch (IPW), kejahatan jalanan (street crime) masih mendominasi selama tahun 2018, seperti pembunuhan, pengeroyokan. Tren itu diprediksi juga akan terus meningkat di tahun 2019.

Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, kasus pembunuhan yang melibatkan kerabat atau orang dekat demi menguasai harta korban marak di sepanjang tahun 2018 ini.
 
Neta mengatakan, tindak kriminal di tahun 2018 didominasi oleh kepentingan ekonomi. Artinya, kesulitan ekonomi dan sempitnya lapangan kerja di sepanjang tahun 2018 menjadi pemicu seseorang untuk melakukan tindakan kriminal.

"Sepertinya tren kriminal di 2018 ini akan terus marak dan berlanjut di 2019," kata Neta kepada CNNIndonesia.com, (18/12).

Neta juga menyebut ada tren kejahatan yang menurun bahkan hilang di 2018, antara lain aksi perampokan toko emas, pom bensin, bank atau nasabah bank maupun penjarahan minimarket.

CNNIndonesia.com
mencatat sejumlah kasus kriminal pembunuhan, baik yang dilakukan oleh orang dekat korban maupun yang dilakukan dengan motif ekonomi.

Kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi pada 12 November 2018 menjadi peristiwa yang ramai diperbincangkan oleh masyarakat.

Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anak meninggal dibunuh HS (23), pria yang masih memiliki hubungan kerabat dengan salah satu korban. Polisi menangkap HS di sebuah rumah menyerupai saung yang berada kaki Gunung Guntur.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku melakukan aksinya dengan menggunakan linggis sepanjang 80 cm untuk menghabisi nyawa korban. Polisi menyimpulkan pembunuhan terhadap satu keluarga tersebut dilatari oleh motif balas dendam.

Nurhadi, tersangka kasus pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Kasus pembunuhan lain yang menyita perhatian masyarakat menimpa Abdullah Fithri Setiawan (43) atau yang biasa dipanggil Dufi. Aksi pembunuhan itu diduga dilakukan M Nurhadi (35).

Dufi dibunuh dan jenazahnya disimpan di dalam sebuah drum plastik berwarna biru di kawasan industri Kembang Kuning, Kampung Narogong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, 18 November 2018.

Jenazah Dufi ditemukan pada Minggu, 18 November pagi oleh seorang pemulung berinisial SA.

Atas aksinya, Nurhadi dan istrinya dijerat dengan pasal pembunuhan berencana yakni Pasal 340 subsider 338 dan atau Pasal 365 ayat (3) sub pasal 363 dan atau pasal 480 KUHP, dan terancam pidana hukuman mati.

Tak berselang lama, polisi kemudian menangkap satu lagi tersangka bernama Yudi alias Dasep yang disebut berperan sebagai mengangkat dan membuang jenazah Dufi.

Berdasarkan hasil penyelidikan, diduga motif di balik kasus pembunuhan Dufi adalah keinginan tersangka untuk menguasai barang milik korban, mulai dari mobil, laptop, hingga dompet.

Selain kasus pembunuhan Dufi dan satu keluarga di Bekasi, kasus lain yang menggemparkan warga ibu kota adalah pembunuhan perempuan berinisial CIP di rumah kos kawasan Tegal Parang, Mampang.


Jasad CIP ditemukan penjaga rumah indekos pada 20 November sekitar pukul 13.20 WIB. Aksi pembunuhan tersebut dilakukan oleh tersangka yang merupakan sepasang kekasih berinisial YAP dan R.

Menurut keterangan polisi, pembunuhan terhadap perempuan pemandu lagu di karaoke tersebut terkait dengan faktor ketersinggungan setelah korban diduga menggelapkan uang tip yang seharusnya diberikan kepada salah satu terduga pelaku yakni R.

Motif pelaku menyimpan mayat korban di dalam lemari didasari alasan untuk menghilangkan jejak setelah melakukan aksinya.

(ugo)

1 dari 2

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2RiVJdI
December 27, 2018 at 11:58PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2RiVJdI
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment