Jalam, pegawai Kecamatan Anyer mengatakan air pasang beberapa kali menerjang vila yang ada di bibir pantai Anyer. "Warga sedang mengungsi. Kondisi air sekarang pasang surut," ujar Jamal kepada CNNIndonesia.com, Minggu (23/12).
Jamal mengatakan para warga yang semula berada di sekitar pantai Anyer bergerak menuju wilayah Mancak. Warga, kata dia, khawatir tsunami kembali melanda.
Selain itu, Jamal mengatakan hujan deras disertai angin tengah menerjang Anyer. Hal itu, juga membuat proses pencarian korban menjadi terhambat. "Ini hujan angin di sini," ujarnya.
Di sisi lain, Jamal mengaku sirine peringatan tsunami belum berbunyi meski kondisi permukaan air laut pasang-surut. Meski demikian, ia dan sejumlah warga yang berada di Anyer tetap waspada.
"Kami siap siapa di sini. Belum ada suara sirene peringatan tsunami," ujar Jamal.
![]() |
Sebelumnya, tsunami menerjang Selat Sunda sekitar Sabtu (22/12) malam pukul 21.27 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan fenomena Tsunami Selat Sunda kemarin termasuk langka dan hingga kini penyebabnya belum bisa dipastikan.
Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sejauh ini menyatakan gelombang tinggi kemarin dipicu karena cuaca, bukan gempa bumi. Laporan tim lapangan BMKG juga menambahkan bahwa gelombang tinggi kemarin diperparah oleh hujan lebat dan angin kencang yang terjadi di perairan Anyer dan Lampung sejak pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.
BNPB melaporkan korban tewas tsunami yang menerjang pesisir pantai Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam menjadi 62 orang. Jumlah tersebut dipastikan masih akan terus bertambah seiring belum seluruh wilayah terdampak bencana bisa didata petugas darurat.
(panji/agt)http://bit.ly/2V6FrUb
December 23, 2018 at 08:22PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2V6FrUb
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment