Friday, December 28, 2018

Mengenal Gejala Bipolar Disorder saat Mania dan Depresi

Jakarta, CNN Indonesia -- Bipolar disorder merupakan gangguan mental yang berhubungan dengan perubahan suasana hati yang bergerak dengan cepat.

Sewaktu-waktu pengidap bipolar bakal merasakan suasana hati yang meningkat signifikan atau dikenal dengan mania. Namun, kemudian suasana hati itu bisa tiba-tiba terjun bebas ke posisi terendah atau depresif. Atau, perubahan suasana hati dapat bercampur di mana pengidap bipolar merasa gembira dan tertekan dalam waktu yang bersamaan.

Namun, sering kali bipolar disorder sulit terdeteksi karena gejala yang timbul kadang tak kentara. Data dari situs kesehatan WebMD bahkan menyebut rata-rata membutuhkan waktu 10 tahun untuk pengidap bipolar disorder mendapatkan perawatan sejak gejala pertama muncul. Rata-rata gejala ini muncul saat usia remaja akhir.


Meski sulit dideteksi, ada beberapa tanda dan gejala yang patut diwaspadai. Gejala bipolar disorder ini dibagi menjadi tanda saat sedang berada dalam kondisi mania dan juga kondisi depresi.

1. Gejala saat mania
Dikutip dari situs kesehatan Health Line, terdapat tujuh gejala kunci yang timbul saat berada dalam fase mania.

Gejala itu meliputi merasa bahagia dalam waktu yang lama, menurunnya kebutuhan untuk tidur, dan berbicara dengan sangat cepat. Muncul pula perasaan gelisah atau impulsif, menjadi mudah terganggu, dan terlalu percaya pada kemampuan diri sendiri.

Sering kali, saat dalam kondisi mania, seorang bipolar disorder juga mengambil tindakan yang sangat berisiko.

Gejala lain juga dapat muncul dan bentuknya beragam. Tapi, tujuh gejala ini disebut paling sering dijumpai

2. Gejala saat depresi
Sama seperti gejala mania, saat kondisi depresi, gejala yang timbul juga bervariasi. Namun, rata-rata penderita mengalami tujuh gejala berikut.

Gejala itu meliputi rasa sedih atau putus asa dalam waktu yang lama, menarik diri dari keluarga dan teman, serta kehilangan minat pada aktivitas yang diminati.

Pada kondisi depresi, seorang bipolar disorder juga mengalami perubahan selera makan yang signifikan, merasa kelelahan, dan memiliki masalah dengan ingatan, konsentrasi, serta pengambilan keputusan. Pada fase ini pula seseorang bakal berpikir atau mencoba untuk bunuh diri.

Jika Anda atau kerabat memiliki gejala-gejala ini segera mencari perawatan dengan berkonsultasi dengan psikolog atau dokter.

"Masalah mental jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu, misalnya saja Komunitas Save Yourselves http://bit.ly/2CqQvEn, Yayasan Sehat Mental Indonesia melalui akun Line @konseling.online, atau Tim Pijar Psikologi http://bit.ly/2QMa7M6" (ptj/asr)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2GKLk6J
December 29, 2018 at 12:49AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2GKLk6J
via IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment