Jonan mengatakan kehadiran SPLU tersebut menunjukkan Pertamina saat ini sudah mulai bergerak ke arah modernisasi. Menurutnya, kehadiran SPLU menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan kendaraan listrik di Indonesia.
SPLU tersebut diharapkan bisa mengurangi masalah lingkungan. Dengan penggunaan SPLU, ia yakin konsumsi bahan bakar minyak bisa digantikan sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan. Selain itu katanya, keberadaan SPLU juga bisa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan konsumsi BBM.
"Saya ucapkan selamat kepada Pertamina," katanya seperti dikutip dari Antara, Senin (10/12).
Meskipun demikian, Jonan berharap Pertamina tak lekas berpuas diri. Ia meminta Pertamina untuk menemukan atau mencari teknologi "fast charging" mobil listrik yang bisa mengisi baterai dalam waktu cepat.
Ia mengatakan saat ini pengisian baterai di SPLU milik Pertamina sudah baik. Hanya saja, waktu yang diperlukan untuk pengisian masih 20 menit.
Jonan mengatakan waktu tersebut masih terlalu lama. Ia Pertamina mencari teknologi yang memungkinkan pengisian baterai di SPLU Pertamina bisa dipercepat hingga kurang dari 10 menit.
"Saya rasa ada teknologinya. Tinggal dicari saja dan disesuaikan biar tidak kelamaan," katanya.
(Antara/agt)https://ift.tt/2QjykJo
December 10, 2018 at 11:05PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2QjykJo
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment