"Kalau menurut saya permintaan open suspend suatu hal yang aneh. Tidak mungkin ada pemutihan massal lantaran mitra itu di awal masuk ada namanya perjanjian kemitraan, dan juga sudah cukup jelas dengan pilar-pilar pelanggaran mana saja yang tidak boleh dilakukan sebetulnya," ujarnya saat ditanyai CNNIndonesia.com di acara temu media di Kantor Gojek, Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, pada Jumat (23/11).
Pemutihan disebut Michael tidak masuk akal karena pemutusan hubungan kerja dengan mitra dilakukan karena ada pelanggaran berat. Suspensi atau pembekuan akun dilakukan untuk menjaga kualitas pelayanan Gojek.
Kendati demikian, Mike tidak melarang adanya unjuk rasa yang marak terjadi di depan kantornya. Demonstrasi, menurut Gojek, adalah hal yang wajar karena setiap orang memiliki hak menyampaikan aspirasi namun akan lebih jika aspirasi dilakukan melalui jalan negosiasi di forum Kopdar.
"Kalau ada demo boleh dipastikan kami akan selalu menemui pendemo dan kami selalu lakukan mediasi. Kami perlu sampaikan bahwa sebenernya nggak perlu demo lho karena kita ada Kopdar lho yang selalu kita lakukan secara nasional di mana setiap komunitas bisa join di dalamnya," imbuh pria berkacamata ini.
Kopdar sendiri merupakan platform yang digunakan GoJek sejak awal 2018 untuk mendengarkan aspirasi para mitranya yang sudah tergabung dalam komunitas-komunitas. Kopdar dilakukan setiap dua pekan sekali di kota-kota di mana Gojek beroperasi. Ada 4 ribu komunitas yang perwakilannya diundang untuk ikut acara tersebut.
Selain itu, Mike juga menyangkal bahwa Gojek melakukan pembekuan akun kepada mitra secara sepihak. Mike mengklaim bahwa mitra selalu mendapatkan kesempatan untuk banding, kecuali untuk pelanggaran berat yang sudah disepakati sejak awal mitra bergabung.
"Persepsi yang salah adalah Gojek melakukan suspensi sepihak. Tidak ada yang namanya sepihak," kata dia.
"Nah setiap kali terjadi sanksi, mitra masih diberikan appeal process di masing-masing office kecuali yang udah tinggi banget. Itu baru tidak bisa dibuka lagi," pungkasnya.
Janji memperbaiki kebijakan pembekuan akun
Meski tak bisa membuka kembali akun eks mitranya, Gojek mengatakan bahwa aspirasi eks mitra untuk memperbaiki sistem suspensi tetap akan diproses. Sistem yang baru itu disebut VP Drivers Community Jaka Wiradisuria sedang dalam proses penggodokan dan akan diluncurkan dalam waktu dekat.
"Kami sadari bahwa suspen itu masih menjadi momok bagi para mitra... Kami sudah melakukan perbicangan dengan komunitas sejak Agustus - September. Kami secara continue mendengarkan apa saja sih kesulitan mitra terhadap sistem suspen," papar Jaka.
Jaka mengakui bahwa dalam pembuatan rancangan kebijakan baru itu tidak mudah. Saat ini pihaknya sedang memastikan mekanisme suspen untuk memperjelas proses dan komunikasi kepada mitra.
"Dalam hal ini penekanannya kami melakukan sesuatu untuk mendengarkan aspirasi mitra yang disuarakan mengenai ketidakjelasan suspen," kata dia.
Sementara itu, menurut data terakhir yang diperoleh CNNIndonesia.com dari Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) ada 1 jutaan akun suspend sepihak dari aplikator baik Grab dan Gojek. (kst)
https://ift.tt/2TFWqw7
November 24, 2018 at 04:40AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2TFWqw7
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment